Kementerian PUPR: Penyelesaian Tol Saradan-Kertosono Dipercepat

Rabu, 08 November 2017 | 11:54 WIB
Kementerian PUPR: Penyelesaian Tol Saradan-Kertosono Dipercepat
Pengerjaan pembangunan jalan tol Saradan-Kertosono (37,39 km). (Sumber: Kementerian PUPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat pengerjaan pembangunan jalan tol Saradan-Kertosono (37,39 km), yang merupakan salah satu seksi dari tol Solo-Kertosono. Jalan tol tersebut merupakan jaringan jalan tol Trans Jawa yang akan terhubung pada 2018.

"Minggu ini progress-nya telah mencapai 38 persen. Memang secara kontraktual kontrak pekerjaan berakhir di akhir Juli 2019, namun karena diinstruksikan percepatan, maka kita akan percepat sampai 9 bulan agar bisa operasional di akhir 2018," tutur Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Bebas Hambatan Solo-Kertosono 2 DJBM Kementerian PUPR, Indra Rismawansyah, Selasa (7/11/2017).

Indra mengatakan, saat ini pelaksanaan pekerjaan memasuki pekerjaan tanah berupa timbunan, pemasangan pondasi untuk struktur jembatan, pemasangan box culvert dan pembangunan overpass. Ditargetkan, pada akhir 2017, progress pekerjaan mencapai 45-50 persen. Bahkan jalan tol tersebut ditargetkan dapat fungsional pada Lebaran 2018.

Sepanjang jalan tol Saradan-Kertosono, nantinya akan ada 24 jembatan. Indra mengatakan, pihaknya juga membangun struktur crossing jalan tol berupa overpass 10 buah, underpass 24 buah, dan 1 jembatan.

"Jalan tol ini melewati jalan lokal, sehingga perlu dibangun underpass dan overpass. Dalam proses pembangunannya kita berupaya untuk mengakomodir kebutuhan dan keinginan warga," tuturnya.

Jalan tol Solo-Kertosono sepanjang 178,45 km melalui dua provinsi, yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pembangunannya terbagi menjadi dua ruas, yaitu Solo-Ngawi (90,1 km) yang dimiliki oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Solo Ngawi Jaya (SNJ) dan Ngawi-Kertosono (88,35km) yang dimiliki oleh PT. Ngawi Kertosono Jaya (NKJ).

Keduanya mendapat dukungan APBN sebagai bentuk kerja sama pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), agar ruas tol tersebut layak secara finansial. Dari panjang total 90,10 km ruas tol Solo-Ngawi,  20,9 km diantaranya mendapat dukungan dan dibangun oleh pemerintah, yaitu pada seksi 1 A (0,90 km) dan 1 B (1,47 km) Colomadu-Karanganyar, JBH Solo-Kertosono (0,90 km), dan Colomadu-Karanganyar (17,78 km). Saat ini, progress-nya telah mencapai 98,21 persen (status Oktober 2017).

Sisanya, seksi 3 Solo-Mantingan (35,13 km) dan Seksi 4 Mantingan-Ngawi (34,20 km) dikerjakan oleh BUJT dan progress-nya telah mencapai 76,15 persen (status Oktober 2017).  Sedangkan ruas tol Ngawi-Kertosono, yang memiliki panjang 97,018 km, yang mendapat dukungan dan dibangun oleh pemerintah adalah sepanjang 37,39 km, yaitu pada seksi 4 Saradan-Kertosono, sedangkan sisanya, seksi 1 IC Ngawi-IC Madiiun (20 km), seksi 2 IC Madiun-IC Caruban (8,45 km), dan seksi IC Caruban-IC Nganjuk ((21,06 km) dikerjakan oleh BUJT. Sampai Oktober 2017, progress-nya telah mencapai 90,45 persen.

Percepatan pembangunan ruas tol ini merupakan realisasi dari target pembangunan jalan tol sepanjang 1.800 km hingga akhir 2019. Diharapkan, ruas rol tersebut akan memperkuat jaringan jalan nasional yang telah ada sekaligus memberikan andil yang signifikan, khususnya dalam melayani pergerakan barang dan jasa pada jalur Trans Jawa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI