Suara.com - Bupati Purwakarta, Jawa Barat Dedi Mulyadi ceritakan saat dirinya diberi tahu DPP Partai Golkar bahwa yang didukung untuk maju sebagai kandidat gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat bukanlah dirinya, melainkan Walikota Bandung Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqin.
"Ada pemberitahuan lewat telepon dari salah satu pengurus DPP Partai Golkar menyampaikan meminta kepada saya bahwa pencalonan itu SK-nya ditetapkan kepada pak Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqin. Itu malam-malam," kata Dedi di Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (7/11/2017) malam.
Pagi setelah pemberitahuan, Dedi langsung menanyakan informasi tersebut kepada Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham. Namun, Idrus saat itu mengaku belum tahu.
"Saya bilang, Pak Sekjen, tadi malam saya mendapat telepon pencalonan Pak RK dan Daniel sudah final dan saya diminta menerima keputusan itu. Dia bilang, saya tidak tahu dinda. Kok saya belum tahu ya, baru tahu dari dinda. Begitulah keadaannya," tutur Dedi.
Baca Juga: Golkar Malah Dukung Ridwan Kamil, Ini Respon Dedi Mulyadi
"Nah sekarang terbalik. Pak Sekjen yang paling kencang. Sudahlah, kan kita (Saya) orang kampung. Harus paham maunya orang Jakarta. Paham saja lah," Dedi menambahkan.
Dedi berusaha menerima keputusan tersebut. Namun ia meyakini bahwa usahanya selama ini untuk menjadi salahsatu calon kandidat akan tetap terlaksana.
"Nasib manusia bukan ditentukan oleh manusia. Sederhana saja jawabannya. Nasib manusia yang menentukan Allah. Dan Allah itu pasti menghargai setiap kerja keras manusia, hasil tidak akan pernah mengkhianati kok," ujar Dedi.
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat menyadari bahwa dia tidak memiliki kewenangan untuk tentukan sendiri keputusan partai Golkar. Kata dia, semua keputusan tergantung pada DPP.
"Saya dalam posisi orang yang tidak punya kekuasaan apapun. Kan kekuasaan partai ini semua terpusat di DPP. Kan DPP yang punya kuasa penuh terhadap semua otoritas," kata Dedi.
Baca Juga: Golkar Blunder Usung Ridwan Kamil, Seharusnya Dedi Mulyadi