Sandiaga Masih Rahasiakan Konsep Baru Tata PKL Tanah Abang

Selasa, 07 November 2017 | 20:27 WIB
Sandiaga Masih Rahasiakan Konsep Baru Tata PKL Tanah Abang
Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno setelah menghadiri rapat paripurna DPRD DKI Jakarta. (suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno bertemu para tokoh masyarakat Tanah Abang di Balai Kota, Selasa (7/11/2017). Sandiaga meminta masukan dari mereka untuk menata pedagang kaki lima yang berjualan di zona bukan pada tempatnya di sekitar Pasar Tanah Abang.

"Hari ini kami dapat masukan dari tokoh tokoh masyarakat Tanah Abang, mudah-mudahan ini bisa perkaya data yang kami kumpulkan dan memastikan kebijakan yang akan diambil sesuai harapan warga. Sehingga berpotensi meningkatkan perekonomian di kawasan Tanah Abang dan menciptakan lapangan pekerjaan," kata Sandiaga.

Keberadaan PKL yang membuat kawasan pusat grosir terbesar di Asia Tenggara semrawut sebenarnya sudah bisa diatasi Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. Tetapi semenjak Ahok tak lagi menjabat, kesemrawutan kembali muncul.

Sandiaga menyebut kesemrawutan terjadi karena penataan tidak berkesinambungan.

"Karena secara kebijakan itu tidak berkesinambungan. Jadi misalnya mereka sudah ditata dalam satu kebijakan (era Ahok-Djarot), tapi tidak ada kontinuitas kebijakan itu, jadi akhirnya turun lagi," ujar dia.

Menurut Sandiaga PKL Tanah Abang perlu dibina dalam satu konsep saling menghargai. Namun, Sandiaga tak menjelaskan konsep tersebut.

"Untuk jangka pendeknya kami minta masukan yang mau diputuskan, belum bisa kami rilis. Tapi sudah dapat kisi-kisi dari mereka, yang penting adalah memuliakan pejalan kaki, memberdayakan para pedagang kaki lima, menata dan menertibkan sistem transportasi," kata dia.

Saat ini, pemerintah sedang merumuskan terobosan penataan PKL Tanah Abang sekaligus penataan trotoar.

"Itu yang lagi digodok sekarang‎. Kami menunggu masuknya data data dan pandangan dari para pakar," ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI