Suara.com - Presiden Joko Widodo merupakan salah satu Kepala Negara yang tidak mau menikahkan putra putrinya di Istana. Jokowi memilih menikahkan dua anaknya di gedung luar Istana.
Pesta pernikahan putra sulung Jokowi pada 11 Juni 2015, Gibran Rakabuming Raka dengan Silvi Ananda, dilakukan di Solo.
Kemudian, Jokowi menikahkan putrinya, Kahiyang Ayu, dengan Bobby Afif Nasution juga di Solo. Tempatnya sama dengan lokasi Gibran menikah dulu yaitu gedung Graha Saba Buana.
Berbeda dengan Susilo Bambang Yudhoyono ketika masih menjadi Presiden.
Yudhoyono menikahkan dua putranya di Istana. Pernikahan putra sulung, Agus Harimurti Yudhoyono dan Annisa Larasati Pohan, berlangsung di Istana Bogor, Jawa Barat, pada Juli 2015.
Kemudian pada 24 November 2011, Yudhyono menikahkan putra bungsu, Edhie Baskoro Yudhoyono dengan Aliya, di Istana Kepresidenan Cipanas, Jawa Barat.
Sebelum Yudhoyono, Soeharto ketika masih menjadi Presiden juga menikahkan anaknya di Istana.
Soeharto menikahkan Siti Hardiyanti Hastuti dan Indra Rukmana pada 1972 di Istana Bogor. Pernikahan Mbak Tutut berbarengan dengan pernikahan Sigit Harjojudanto dan Elsje Anneke Ratnawati yang diselenggarakan di tempat yang sama.
Selain SBY dan Soeharto tak ada Presiden lainnya yang menyelenggarakan resepsi perkawinan anak di Istana.
Presiden tentu saja memiliki hak istimewa untuk menggunakan Istana sebagai tempat pernikahan putra putri mereka.