"Dan satu-satunya cara dia bisa menjadi pemimpin dunia Sunni adalah, jika dia mengakui di depan umum bahwa kita telah kehilangan jalan hidup sebagai masyarakat Sunni (karena paham Wahabi)," terangnya.
Tapi persoalannya, seperti banyak dilontarkan mayoritas kritikus Pangeran Mohammed, sang putra mahkota terlalu terburu-buru melakukan perombakan, termasuk menahan banyak keluarga senior kerajaan.
Sementara polemik tersebut terus bergulir, di hotel yang sama tempat banyak pangeran ditahan atas tuduhan korupsi, konsultan ternama dan berbayaran tinggi dari Boston Consulting Group, McKinsey dan Deloitte berusaha menyelesaikan rancangan reformasi ekonomi Saudi.
Rancangan baru sistem ekonomi Saudi itu dibuat McKinsey dan Deloitte atas perintah putra mahkota.
Baca Juga: Wanita Berjilbab Nyanyikan 'Ave Maria' di Misa Requiem Temannya
"Rancangan baru ekonomi Saudi ini perpaduan antara perubahan manajemen dan taktik kejut," tutur seorang menteri senior mengenai kedua konsultan sewaan sang pangeran itu.
"Orang-orang nantinya akan terbiasa dengan seluruh perubahan ini. Yah, mereka harus terbiasa."