Ibunda: Pasti Saya Bertemu Anak Saya, Apapun Wujudnya

Selasa, 07 November 2017 | 12:19 WIB
Ibunda: Pasti Saya Bertemu Anak Saya, Apapun Wujudnya
Ria, ibunda Pariah, warga Desa Belimbing, Tangerang [suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
"Saya yakin mas, punya harapan anak saya dibawa pulang, untuk dimakamkan disini mas," kata Ria (60) kepada Suara.com. Ria merupakan ibunda Pariah (38), salah satu korban kebakaran maut di pabrik Mercon, PT. Panca Buana Cahaya Sukses, Kosambi, Tangerang, Banten, pada Kamis (26/10/2017).

Hingga kini, Ria belum menemukan jasad putrinya. Jasad Ria ada di antara puluhan jasad yang sedang diteliti di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

Jasad-jasad tersebut sulit dikenali karena kondisinya rusak parah setelah terbakar.

"Pasti saya bertemu dengan anak saya. Apapun wujudnya," kata Ria ketika ditemui di RT 15, RW 16, Desa Kosambi, Tangerang.

Ria terlihat sedih, tetapi berusaha tegar.

Dia teringat suatu hari sebelum tragedi itu. Pariah meminta foto bersama keluarga besar. Foto itu, katanya, untuk kenang-kenangan.

"Anak saya itu pas kumpul keluarga besar semua minta foto katanya buat kenangan foto keluarga semua. Itu tumben sekali dia," ujar Ria.

Pariah baru bekerja selama tiga minggu di pabrik mercon. Pariah mesti bekerja untuk menghidupi dua anak yang masih kecil.

"Iya, anaknya yang kecil selalu nanya ke saya. Nenek ibu kapan pulang. Ade kangen. Selalu begitu kalau mau tidur," ujar Ria.

Pariah dipanggil yang Maha Kuasa sebelum berhasil mengantarkan anak-anaknya dewasa. Kini, anak-anak ditanggung keluarga besarnya.

Ria berharap jenazah Pariah segera dapat dikenali tim medis. Nanti akan langsung dikuburkan.

"Ya penginya pulang saya nunggu - nunggu saja kalau ada ambulance lewat selalu perhatiin. Semoga anak saya pulang. Karena banyak warga disini yang juga jadi korban," ujar Ria.

Desa Belimbing

Suasana Desa Belimbing kini terasa sepi. Penduduknya masih berduka

Kebakaran pabrik mercon telah merenggut nyawa sebagian warga desa itu. Sebanyak 48 nyawa melayang, 29 orang di antaranya dari Belimbing ((dari RT 30 sebanyak 11 orang).

"Masih nggak menyangka warga kami di sini mas, banyak korban yang meninggal. Ada anak, ibu - ibu, bapak - bapak juga ada," kata Ketua RT 30, RW 15, Muncar (30).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI