Sebagai informasi, selain sektor timur, pembangunan juga dilaksanakan di jalan perbatasan Sabuk Merah Sektor Barat, di daerah Timor Tengah Utara, dengan panjang jalan sekitar 130,88 km dan 12 jembatan. Selain membangun jalan perbatasan, Kementerian PUPR juga membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu, yakni PLBN Motaain di Kabupaten Belu dan PLBN Motamassin di Kabupaten Malaka, yang telah diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam 2 tahun terakhir, mobilitas masyarakat Indonesia maupun Timor Leste di kawasan perbatasan meningkat. Hal ini terlihat dari penambahan penerbangan dari dan menuju Atambua maupun Kupang.
Pembangunan jalan yang diharapkan dapat meningkatan sektor pariwisata pun mulai memperlihatkan hasilnya. Jika semula hanya ada satu hotel berbintang di Kupang, saat ini bertambah menjadi empat hotel. Dampak pembangunan jalan dan PLBN juga dirasakan oleh salah seorang petani di Kabupaten Malaka, yang berbatasan dengan Timor Leste, Aris Seantufahik.
Ia mengatakan, sekarang dapat dengan mudah membawa hasil pertanian menuju ke Timor Leste untuk dijual di sana.
“Sekarang sudah ada gedung (PLBN) dan jalan juga bagus. Penjualan pun meningkat. Biasanya kirim bawang merah ke pasar-pasar di daerah perbatasan atau Timor Leste,” katanya.