Wali Kota Pontianak Bantah Video Pemukulan Pelajar di Daerahnya

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 07 November 2017 | 08:11 WIB
Wali Kota Pontianak Bantah Video Pemukulan Pelajar di Daerahnya
Seorang guru bernama Ma’in di salah satu SMP Kota Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung, secara sadis memukuli sejumlah siswanya di dalam kelas. [Facebook/Yuni Rusmini]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, membantah video kekerasan terhadap pelajar yang viral di media sosial sejak Senin (6/11), terjadi di  daerahnya.

"Kami sudah mengecek ke lapangan dan memastikan bahwa bukan pelajar di bawah kewenangan Pemkot Pontianak," kata Sutarmidji kepada Antara, Selasa (7/11/2017).

Ia mengatakan, sudah berkali-kali menonton video itu guna memastikan lokasi kejadiannya. Namun, tidak ada sekolah yang berseragam seperti dalam video berdurasi 00.37 detik tersebut.

Karenanya, Sutarmidji meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menyebut video itu dibuat di Pontianak untuk menyebutkan nama sekolah secara pasti.

Baca Juga: Hari Ini, MK Putuskan Boleh Tidaknya Napi Korupsi Dapat Remisi

"Kalau benar, cari saja, dan pihak Kemendikbud sebut sekolahnya, karena semua sekolah bilang tidak ada sehingga harus ada penjelasan dari Kemendikbud terkait itu," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak, Mulyadi, juga mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan ke semua sekolah. Tapi, tak ada satu pun yang mengakui terjadi kekerasan seperti dalam video tersebut.

"Kejadiannya bukan di Pontianak, di SMP Pontianak juga tidak ada seragam seperti yang beredar di video itu," tegasnya.

Mulyadi meminta Kemendikbud kembali melakukan pengecekan serta tidak asal mengeluarkan pernyataan.

Baca Juga: Teroris Indonesia Buka Mulut, Filipina Buru Emir Baru ISIS

"Kami sudah melakukan pengecekan, terkait bahasanya juga bukan bahasa kita. Sayang sekali pak Dirjen bicara begitu," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI