Suara.com - Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno, memantau jalannya pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD tahun 2018 di gedung DPRD Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2017).
Tim Anggaran Pemerintah Daerah, mulai melakukan pembahasan KUA-PPAS dengan Badan Anggaran DPRD Jakarta. Anies ingin memastikan seluruh program miliknya masuk ke dalam APBD Jakarta 2018.
"Yang pertama adalah, keberpihakan kami pada warga Jakarta yang posisinya marginal, lemah dan selama ini belum dapat peluang untuk sejajar," ujar Anies.
Baca Juga: Mabes Polri: Ada Penganiayaan Siswa di SMPN 10 Pangkal Pinang
Selain itu ia ingin anggaran penataan kampung bisa masuk dalam APBD 2018. Sebab, lima tahun ke depan, Anies ingin banyak melakukan penataan kawasan kumuh.
"Kami ingin Jakarta jadi kota yang warganya hidup di kampung yang bersih, sehat, segar. Tapi kalau ini kami diamkan terus, akan muncul masalah," tukasnya.
"Kami ingin anggaran efektif selesaikan problem di Jakarta. Kegiatan pembangunan harus berorientasi pada kepentingan, warga bukan birokrasi," Anies menambahkan.
Program Anies dan Sandiaga yang sudah masuk ke dalam KUA-PPAS di antaranya One Kecamatan One Center of Entrepreneurship (OK OCE) dengan anggaran Rp92 miliar; DP 0 rupiah dengan anggaran Rp800 miliar; penataan kampung Rp10 miliar; Kartu Jakarta Sehat Plus Rp100 miliar; dan, Kartu Jakarta Pintar Plus Rp4,1 triliun.
Rancangan KUA-PPAS APBD 2018 sebesar Rp76,78 triliun atau meningkat dari rancangan awal KUA-PPAS sebesar Rp74,6 triliun.
Baca Juga: KPAI: Video Aksi Brutal Guru Bukan di Babel Tapi Diduga Pontianak