Wakil Ketua DPRD Jakarta Mohamad Taufik mengatakan menata kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat. Pemerintah Jakarta, kata dia, harus mencari solusi yang matang dan tidak mengambil kebijakan yang sifatnya temporer.
"Harus komprehensif, jadi semua stakeholder yang ada di Tanah Abang dikumpulin, diskusikan, cari penyakitnya, manajemennya dipikirin gitu lho," ujar Taufik di rumah dinas Ketua DPRD Jakarta, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2017).
Persoalan Tanah Abang masih menjadi fokus pemerintah DKI. Sebab, dari era gubernur Jakarta sebelumnya hingga saat ini belum berhasil menata kawasan Tanah Abang. Salah satu contohnya masih banyak pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar.
Baca Juga: Terserah Tanah Abang Ditata Seperti Apa, Mereka Ingin Tetap Eksis
"Menurut saya soal manajemennya saja. Pengelola parkir dan segala macem itu harus dikumpulin sama-sama, diajak ngobrol," kata Taufik.
Ia memastikan penataan kawasan Tanah Abang tidak akan selesai di 100 hari kerja kepemimpinan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno.
"Ya gimana 100 hari (selesai Tanah Abang), terus kayak 'jinny oh jinny'?. Kan nggak bisa," kata dia.
Menurut Taufik program tertib trotoar era Djarot Saiful Hidayat wajib dilanjutkan Anies dan Sandiaga. "Yang baik-baik dilanjutin," kata dia.
Baca Juga: Sandiaga Uno: Gubuk Liar KBB Tanah Abang Jadi Tempat Prostitusi