Kementerian PUPR Bangun Ruang Terbuka Hijau Baru di Kota Makassar

Senin, 06 November 2017 | 11:00 WIB
Kementerian PUPR Bangun Ruang Terbuka Hijau Baru di Kota Makassar
Ruang terbuka hijau (RTH) Universitas Hasanuddin (Unhas), Kota Makassar, Sulawesi Selatan. (Sumber: Kementerian PUPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Ditjen Cipta Karya, telah menyelesaikan penataan kawasan ruang terbuka hijau (RTH) Universitas Hasanuddin (Unhas), Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Beberapa waktu lalu, Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla telah mengunjungi RTH seluas 2,4 hektare ini.

Saat ini, RTH Unhas menjadi tempat baru bagi warga kota untuk menikmati hijaunya taman kota dan danau.

“Ruang terbuka kampus Unhas merupakan salah satu kawasan hutan kota terbaik dan menjadi paru-paru Kota Makassar,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, baru-baru ini.

Perbedaan tampak  terlihat pada pintu utama Unhas yang lebih terbuka, sehingga memberikan kesan menyatu dengan Jalan Perintis Kemerdekaan di depannya.  Pintu utama tersebut menjadi teras Unhas  dan menjadi titik pertemuan sosial, tak hanya bagi sivitas akademik, tapi juga masyarakat sekitar untuk bersosialisasi, beraktivitas, serta berekreasi.

Konsep rancangan lansekap RTH Unhas mengoptimalkan empat unsur, yakni maritim, konektivitas, danau dan rawa, serta ruang terbuka hijau.  Konsep maritim merupakan cerminan visi Unhas sebagai perguruan tinggi yang berwawasan kemaritiman.

Pembangunan RTH juga memaksimalkan interaksi dengan tepian air.  Kondisi eksisting lahan, yang terdiri dari komposisi rawa berair, danau, dan dataran menghadirkan konsep unik RTH Unhas.

Keberadaan penangkaran rusa juga tetap dipertahankan dalam RTH ini.

Pembangunan RTH juga termasuk pekerjaan perbaikan akses pedestrian untuk pejalan kaki ke dalam kampus, yang sebelumnya rusak. Jalur pedestrian diintegrasikan dengan saluran air untuk membersihkan air buangan dan air hujan, serta memaksimalkan penyerapan air. Seluruh penataan tersebut dilakukan pada April- Oktober 2017 oleh PT. Palindo Inti Nusantara, dengan nilai kontrak Rp9,3 miliar dan konsultan pengawas, PT. Sulappaapa Media Utama dengan nilai kontrak Rp195 juta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI