Menteri Susi: Orang Berpikir Saya Berbeda Saat Tenggelamkan Kapal

Minggu, 05 November 2017 | 10:37 WIB
Menteri Susi: Orang Berpikir Saya Berbeda Saat Tenggelamkan Kapal
Menteri Susi Pudjiastutiā€¸ (Twitter @susipudjiastuti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan gender bukan halangan untuk berkarya. Seorang perempuan seperti Susi memiliki keberanian untuk menenggelamkan kapal pencuri ikan di perairan Indonesia.

"Ketika saya mulai meledakkan dan menenggelamkan kapal, orang-orang mulai berpikir saya berbeda. Mereka berpikir,'ah, dia kan perempuan'," kata Menteri Susi.

Susi Pudjiastuti mengemukakan hal tersebut dalam kunjungan kerjanya ke Jepang, dalam acara World Assembly for Woman 2017 yang diselenggarakan di Tokyo pada 3 November 2017.

Menurut dia, kunci utama dalam keberanian untuk menenggelamkan kapal adalah tidak membatasi diri dan menganggap berbeda hanya karena perbedaan gender.

Baca Juga: Menteri Susi Kembali Tenggelamkan 17 Kapal Pencuri Ikan di Natuna

Ia berpendapat bahwa di satu sisi, perempuan memiliki kelebihan yaitu bisa menempatkan dirinya sebagai perempuan juga sebagai laki-laki. Rilis KKP menyatakan, berkat keberaniannya tersebut, Menteri Susi mulai dikenal dunia dalam pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal.

"Memerangi illegal, unreported and unregulated fishing bukanlah program yang rumit. Ini adalah hal yang rutin selama tiga tahun terakhir," katanya pula.

Menteri Susi juga memaparkan bahwa dari sekitar 350 kapal yang telah ditenggelamkan, sebagian besar berasal dari negara-negara tetangga. Menurut Susi, semua orang memiliki hak untuk melindungi kedaulatan negara, begitu juga untuk memperoleh perekonomian yang merdeka.

"Oleh karena perikanan adalah kepentingan banyak negara, maka kita harus mempertahankan kekayaan laut kita dari ancaman negara lain," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan RI itu pula. (Antara)

Baca Juga: Viral, Menteri Susi 'Semprot' Penyelam!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI