Suara.com - Sebanyak 35 jenazah korban kebakaran pabrik petasan di Jalan Salembaran Jaya, Desa Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, sudah diintetifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification Polri di Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur. Dan kini, tersisa 10 jenazah yang belum diketahui identitasnya.
"Dari 45 jenazah yang teridnetifikasi, kini yang teridentifikasi 35 jenazah. Berarti kurang 10 jenazah yang belum teridentifikasi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda, Jakarta, Sabtu (4/11/2017).
Ia mengatakan kepolisian sudah mengambil DNA dari setiap orang yang melaporkan bahwa keluarganya ikut menjadi korban kebakaran Gudang Panca Buana Cahaya Sukses tersebut. Namun, hingga saat ini, terhadap 10 jenazah yang tersisa tersebut belum ada yang cocok. "Belum, belum (ada yang cocok)," kata Argo.
Dalam kasus ini, RS Polri menerima 48 kantong jenazah yang terdiri atas 45 kantong berisi jenazah dan tiga kantong berisi beberapa bagian tubuh. Sementara itu, ada 50 laporan yang diterima terkait dengan pencarian jenazah kasus kebakaran gudang petasan tersebut.
Sebelumnya, sebuah gudang kembang api, PT Panca Buana Cahaya, terbakar kemudian meledak yang menewaskan puluhan orang. Tercatat korban yang meninggal dunia sebanyak 48 orang dan korban luka sebanyak 45 orang, sedangkan total pekerja mencapai 103 orang.
Saat ini, penyidik Polda Metro Jaya telah menetapkan tiga tersangka kebakaran gudang petasan tersebut. Ketiga tersangka, yakni pemilik gudang PT Panca Buana Cahaya Sukses Indra Liyono, Direktur Operasional Andria Hartanto, dan tukang las Suparna Ega.
Penyidik telah menahan Indra dan Andria, sedangkan Suparna belum diketahui keberadaannya lantaran polisi belum bisa memastikan Suparna termasuk korban meninggal dunia atau tidak.