Hasil survei Centre for Strategic and International Studies menunjukkan tingkat elektabilitas Presiden Joko Widodo sebagai calon presiden tahun 2019 lebih tinggi dibandingkan Prabowo Subianto di kalangan non milenial (di atas 30 tahun) dibanding kalangan milenial (17-29 tahun).
"Jokowi sangat unggul di generasi non milenial dominan di angka 54,2 persen. Di generasi milenial Jokowi hanya dipilih 33, 3 persen," ujar peneilti CSIS Arya Fernandes di kantor CSIS, Pakarti Centre, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (3/11/2017).
Sedangkan tingkat elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kalangan milenial sebesar 25, 0 persen dan di kalangan non milenial sebanyak 24,5 persen
"Di generasi milenial, Jokowi hanya dipilih 33,3 persen itu bertarung ketat dengan Prabowo yakni 25, 0 persen," kata dia.
Generasi milenial juga membuka peluang tokoh baru menjadi calon presiden. Sebut saja Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mendapat dukungan 5,8 persen dari kalangan milenial dan 1,7 persen dari kalangan non milenial
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendapatkan 4,8 persen dari kaum milenial dan 2,3 pemilih dari non milenial. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo juga dipilih kalangan milenial sebanyak 4, 2 persen dan 1,3 persen pemilih dari non milenial.
Terpidana kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga masuk. Dia dipilih 3, 5 persen kalangan milenial dan 1,4 persen kalangan non milenial.
Agus Harimurti Yudhoyono dapat dukungan 2,7 persen kalangan milenial dan 2, 1 persen non milenial.
Susi Pudjiastuti mendapat dukungan 2, 7 persen dari kalangan milenial dan 0,7 persen dari non milenial. Sementara Gubernur Jakarta Anies Baswedan mendapat elektabilitas 2,3 persen dari kalangan milenial dan 0,7 persen dari non milenial.
Ketua Umum Perindo Harry Tanoesoedibjo mendapat elektabilitas 2,3 persen dan non milenial 1, 2 persen serta Menteri Keuangan Sri Mulyani mendapat 0,8 persen dari kalangan milenial dan 0, 4 persen non milenial.
"Sementara nama figur baru juga akan menjadi harapan baru juga pemilih milenia cukup besar yakni Ridwan Kamil, Gatot Nurmantyo, Basuki Tjahaja dan AHY. Pertarungan di generasi milenal terjadi tokoh alternatif atau tokoh baru tapi juga masih bertarung juga dengan Jokowi dan Prabowo.
Survei CSIS dilakukan 23 hingga 30 Agustus 2017 dengan mengambil populasi milenial yakni berusia 17-29 tahun dan non milenial diatas usia 17 tahun.
Adapun jumlah responden milenial sebanyak 600 sampel dan non milenial sebanyak 851 sampel yang dilakukan di 34 provinsi secara tatap muka.
Adapun margin of error untuk kategori milenial 4 persen dan non milenial 3,38 persen.
"Jokowi sangat unggul di generasi non milenial dominan di angka 54,2 persen. Di generasi milenial Jokowi hanya dipilih 33, 3 persen," ujar peneilti CSIS Arya Fernandes di kantor CSIS, Pakarti Centre, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (3/11/2017).
Sedangkan tingkat elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kalangan milenial sebesar 25, 0 persen dan di kalangan non milenial sebanyak 24,5 persen
"Di generasi milenial, Jokowi hanya dipilih 33,3 persen itu bertarung ketat dengan Prabowo yakni 25, 0 persen," kata dia.
Generasi milenial juga membuka peluang tokoh baru menjadi calon presiden. Sebut saja Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mendapat dukungan 5,8 persen dari kalangan milenial dan 1,7 persen dari kalangan non milenial
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendapatkan 4,8 persen dari kaum milenial dan 2,3 pemilih dari non milenial. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo juga dipilih kalangan milenial sebanyak 4, 2 persen dan 1,3 persen pemilih dari non milenial.
Terpidana kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga masuk. Dia dipilih 3, 5 persen kalangan milenial dan 1,4 persen kalangan non milenial.
Agus Harimurti Yudhoyono dapat dukungan 2,7 persen kalangan milenial dan 2, 1 persen non milenial.
Susi Pudjiastuti mendapat dukungan 2, 7 persen dari kalangan milenial dan 0,7 persen dari non milenial. Sementara Gubernur Jakarta Anies Baswedan mendapat elektabilitas 2,3 persen dari kalangan milenial dan 0,7 persen dari non milenial.
Ketua Umum Perindo Harry Tanoesoedibjo mendapat elektabilitas 2,3 persen dan non milenial 1, 2 persen serta Menteri Keuangan Sri Mulyani mendapat 0,8 persen dari kalangan milenial dan 0, 4 persen non milenial.
"Sementara nama figur baru juga akan menjadi harapan baru juga pemilih milenia cukup besar yakni Ridwan Kamil, Gatot Nurmantyo, Basuki Tjahaja dan AHY. Pertarungan di generasi milenal terjadi tokoh alternatif atau tokoh baru tapi juga masih bertarung juga dengan Jokowi dan Prabowo.
Survei CSIS dilakukan 23 hingga 30 Agustus 2017 dengan mengambil populasi milenial yakni berusia 17-29 tahun dan non milenial diatas usia 17 tahun.
Adapun jumlah responden milenial sebanyak 600 sampel dan non milenial sebanyak 851 sampel yang dilakukan di 34 provinsi secara tatap muka.
Adapun margin of error untuk kategori milenial 4 persen dan non milenial 3,38 persen.