Suara.com - Presiden Joko Widodo meminta penyidik Polri segera menuntaskan kasus teror air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Jokowi juga meminta penyidik membuka informasi mengenai perkembangan penanganan kasus tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menanggapi permintaan Presiden dengan mengatakan polisi sudah transparan.
"Kami juga sama ya, gamblang dan tuntas juga dalam menyampaikannya ya," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat (3/11/2017).
Argo mengatakan kesulitan polisi mengungkap pelaku lantaran tak ada saksi yang melihat kejadian.
"Yang penting kan ada yang melihat, kira-kira ada nggak? Kami sedang berupaya mencari," kata dia.
Polisi sudah berupaya meminta bantuan kepolisian Australia untuk memeriksa rekaman kamera pengawas yang berada di sekitar kediaman Novel di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Namun tak membuahkan hasil.
Sebelumnya, Jokowi berencana memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menanyakan perkembangan kasus Novel.
"Oh, nanti nantilah kapolri saya undang, saya panggil," kata Jokowi saat meninjau jalan tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu (Becakayu) pagi tadi.
Jokowi juga mendesak penyidik Polri untuk secepatnya menuntaskan kasus tersebut
"Prosesnya sudah sejauhmana, yang jelas semua masalah harus gamblang, harus jelas, harus tuntas," katanya.
Kasus Novel sudah terjadi sekitar 200 hari yang lalu dan sampai sekarang masih "gelap."
Saat ini, Novel menjalani pengobatan di Singapura. Dia pernah memberi informasi mengenai dugaan keterlibatan petinggi Polri dalam kasusnya, tetapi Polri segera membantahnya.