Langgar Agama, Keluarga Pasien Yahudi Tolak Surat Kematian

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 03 November 2017 | 12:23 WIB
Langgar Agama, Keluarga Pasien Yahudi Tolak Surat Kematian
Ilustrasi pasien dalam keadaan koma. [Shutterstok]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satu keluarga Yahudi ortodoks di Toronto, Kanada, menolak surat kematian putra mereka yang dikeluarkan pihak rumah sakit, lantaran tak sesuai dengan keyakinan agamanya.

Shalom Ouanounou, pemuda berusia 25 tahun dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter karena otaknya tak lagi bekerja (brain dead).

Kematian otaknya tersebut terjadi setelah Shalom terbaring di RS selama sebulan terakhir sejak penyakit asmanya kambuh.

Baca Juga: Penyebar Konten Porno Sejenis Ini Hina Jokowi dan Ayu Ting Ting

Agar pernapasannya lancar, dokter selalu melakukan intubasi, yakni memasukkan selang ke tenggorokan Shalom sebagai alat pernafasan.

Setelahnya, seperti dilansir The Star, Kamis (2/11/2017), tim dokter yang merawatnya menyatakan Shalom mengalami mati batang otak membuatnya tak lagi responsif, sehingga dibikinkan sertifikat kematian.

Namun, ayah Shalom menolak surat kematian yang dikeluarkan rumah sakit karena menurut keyakinan Yahudi, seseorang dinyatakan meninggal dunia kalau jantungnya tak lagi berdetak.

Sang ayah, lantas mengajukan surat tuntutan kepada pengadilan agar pihak RS mau memasang alat penopang kehidupan hingga jantung putranya itu benar-benar berhenti berdetak.

Pengadilan mengabulkan tuntutan sang ayah, dan akan menggelar persidangan untuk memutus solusi terbaik dalam kasus ini.

Baca Juga: Penyebar Konten Porno Sejenis Teriak Ngaku HIV Saat Ditangkap

Sembari menunggu proses persidangan selesai, majelis hakim, Rabu (1/11), memerintahkan RS untuk memasang alat penopang hidup dan tabung makanan sementara bagi Shalom.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI