Suara.com - Masyarakat Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, mengikuti Program Pembinaan Desa Produktif yang diselenggarakan Balai Besar Pengembangan Produktivitas (BBPP) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Program ini bertujuan untuk mengembangkan potensi lokal dan meningkatkan produktivitas masyarakat pedesaan melalui berbagai kegiatan, seperti pelatihan, konsultasi, dan pendampingan.
"Kami memilih Desa Lontar menjadi tempat implementasi konsep pembinaan desa produktif, karena daerah ini memiliki potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang besar, namun sumber daya tersebut belum diberdayakan secara optimal," kata Kepala BBPP, Sri Indarti, saat membuka Program Pembinaan Desa Produktif, di Balai Desa Lontar, Kamis (2/11/2017).
Desa Lontar, yang secara geografis berada di pesisir pantai memiliki potensi perikanan dan kelautan yang luar biasa. Potensi tersebut, lanjut Sri, jika dikelola dengan benar akan dapat memberikan nilai tambah sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Untuk itu perlu ada pembinaan, agar masyarakat bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sehingga dapat memanfaatkan potensi yang ada secara kreatif, inovatif, efektif, efisien, berkualitas dan ramah lingkungan," ujar Sri.
Pada kesempatan ini, Sri juga mengajak masyarakat dan para TKI purna di Desa Lontar untuk membangun desa melalui potensi alam yang ada. Apalagi, Sri menambahkan, Desa Lontar memiliki budi daya rumput laut nomor tiga nasional dan potensi budidaya ikan yang sangat menjanjikan.
"Itu bisa dikembangkan, mengingat saat ini sudah ada one vilage one produk berupa kerupuk rumput laut dan manisan rumput laut seperti yang ada di Nusa Tenggara Barat. Dengan mengembangkan potensi lokal, maka perekonomian warga bisa berputar, sehingga tak perlu bekerja di luar negeri," tutur Indarti.
Sementara itu, Kepala Desa Lontar Aklani, mengatakan, melalui program Pembinaan Desa Produktif ini, masyarakatnya dapat meningkatkan keterampilan. Selain itu, sumber daya yang ada bisa dimanfaatkan, terutama yang terkait potensi laut dan budi daya ikan.
"Kami menyambut baik program ini dan mudah-mudahan TKI purna bisa mengembangkan perekonomiannya, sehingga bisa membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraannya," tandas Aklani.