Suara.com - Tega. Mungkin itu kata yang tepat bagi anak dari perempuan berusia 69 bernama Pungut Jumadi. Tak terasa, sudah 16 tahun lamanya, Pungut ditelantarkan anak kandungnya, Syahrunizal Mohamad Ali.
Ali tega 'membuang' Pungut ke panti jompo bernama Green Acres Elderly Care Center di Johor Baru. Dan hingga kini, jangan kan kabar, batang hidung Ali pun tak pernah muncul di hadapan Pungut. Tanpa alasan jelas, Pungut disingkirkan anaknya ke panti jompo tersebut.
Sementara Ali raib, tak ada kabar, tak ada raga. Tak bisa dihubungi, dan tidak dapat didatangi.
Terbilang, sudah 'Jutaan' kali pihak panti jompo mendatangi kediaman Ali --yang sejatinya hanya berjarak 20 menit--, namun tak pernah sekalipun pintu rumah terbuka.
Begitu pun dengan nomor telepon Ali, yang sudah bertahun-tahun lama berhenti berdering, tak lagi aktif.
Perlakuan miris Ali terhadap ibunya tak sampai di situ. Sejak 'menaruh' Pungut 16 tahun lalu di panti jompo, hingga kini, Ali tak pernah mengirimkan iuran bulanan, sebagai kocek perawatan.
Beruntung, Pungut mendapatkan dispensasi khusus. Pihak panti jompo mau merawat dan menanggung wanita 69 tahun yang dibuang anak kandungnya itu.
Kini, Pungut dirundung rindu yang dalam kepada Ali. Kondisinya pun terus menurun, 'dimakan' tua. Tak lagi dapat berjalan, sulit bicara, dan harus makan melalui tabung.
Di mana kau Ali?
Untuk mencari keberadaan Ali, pihak panti jompo akhirnya menemui The Strait Times, media populer di Singapura. Yeo Kok Leong, pemilik panti, mengatakan kalau upaya ini dilakukan untuk mencari keberadaan Ali.
"Dia (Pungut), selalu ingin pulang ke rumahnya. Kami ingin membantu memenuhi keinginannya," kata Yeo.
"Ini bukan tentang uang. Kami hanya berharap agar Ali datang menemui ibunya," Yeo menambahkan.
The Straits Times menuturkan bahwa pihaknya telah mendatangi alamat yang diyakini tempat tinggal Ali. Namun, seperti pihak panti jompo, pintu rumah tersebut pun ditutup rapat, tak ada satupun manusia yang keluar menghampiri.
Strait Times lantas bertanya kepada salah satu tetangga. Namun yang didapat bukanlah suatu kabar baik. Tetangga menyatakan, dalam 10 tahun terakhir, rumah tersebut ditempati oleh tiga keluarga yang berbeda. Dan hingga kini keberadaan Ali masih buram, misterius.
Kisah Pungut memang pilu. Tapi, bukan yang pertama terjadi di Singapura. Berdasarkan data Strait Times, kasus serupa pernah terjadi dan dialami oleh sejumlah lanjut usia di Singapura.
Para lansia ditaruh di panti jompo, tak lagi dikunjungi oleh anak dan sanak keluarga mereka. Keluarga juga tak membayar iuran perawatan, memilih 'kabur' dan hidup tanpa beban merawat orangtua.
Aku Stroke dan 16 Tahun Sudah Aku 'Dibuang' Anak Kandungku
Kamis, 02 November 2017 | 15:36 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Heboh Delegasi Keluar Saat Prabowo Pidato di KTT D-8, Kemlu: Hal Yang Lumrah
22 Desember 2024 | 22:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI