FBI Buru Pelaku Kedua Serangan Truk di New York

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 02 November 2017 | 06:49 WIB
FBI Buru Pelaku Kedua Serangan Truk di New York
Tragedi truk menabrak orang di jalur sepeda di New York. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah banding dikeluarkan malam ini untuk mencari informasi tentang Mukhammadzoir Kadirov, penduduk asli Uzbekistan, berusia 32 tahun. Mereka menebarkan foto malam yang menunjukkan lelaki berjanggut itu.

"Petugas penegak hukum mencari informasi dari publik tentang Mukhammadzoir Kadirov sehubungan dengan serangan mematikan di kawasan Tribeca di New York City, New York, pada tanggal 31 Oktober 2017," tulis poster tersebut.

Itu terjadi setelah sebuah truk sewaan digunakan untuk mengurangi pesepeda dan pejalan kaki di Manhattan kemarin sebelum menabrak bus sekolah.

Imigran asal Uzbek, Sayfullo Saipov, didakwa atas tuduhan mendapat dukungan material dari ISIS dan menyebabkan kematian pejalan kaki. Pemerintah AS mengatakan bahwa lelaki berusia 29 tahun itu telah mengaku terinspirasi oleh video ISIS.

Baca Juga: Pasca Serangan Truk, Lelaki Tembak Orang Lalu Bunuh Diri

Dia mengklaim, memilih Halloween untuk menyerang karena dia mengharapkan lebih banyak orang di jalan dan ingin terus mengamuk di sepanjang Jembatan Brooklyn.

Polisi mengungkapkan, tersangka telah mengikuti rencana melalui media online dari ISIS dan meninggalkan sebuah catatan yang memuji kelompok militan tersebut.

Penyidik ​​mengatakan bahwa mereka telah mewawancarai Saipov, yang masih dirawat di rumah sakit setelah seorang petugas menembaknya di perut, mengakhiri pengamuk tersebut. Mereka mengatakan bahwa orang tersebut tampaknya telah merencanakan serangannya selama berminggu-minggu dan penyidik ​​menemukan catatan dan pisau di tempat kejadian.

Wakil Komisaris Polisi New York John Miller mengatakan dalam sebuah konferensi pers, inti dari catatan tersebut adalah bahwa Negara Islam akan bertahan selamanya.

"Dia tampaknya telah mengikuti hampir persis instruksi yang dikeluarkan ISIS pada saluran media sosialnya kepada para pengikutnya," ujarnya.

Baca Juga: Serangan Truk, Lelaki Uzbekistan Jadi Perhatian Penyidik AS

Serangan tersebut merupakan yang paling mematikan di New York City sejak 11 September 2001, ketika pembajak bunuh diri menabrakkan dua pesawat jet ke World Trade Center, menewaskan lebih dari 2.600 orang. Serangan Selasa juga melukai 12 orang, beberapa di antaranya kritis, selain mereka yang terbunuh. [Express]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI