Dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Wahyu mengatakan, dukungan seluruh pemangku kepentingan, antara lain PT KAI, Kepolisian, Dinas Perhubungan, PT. PLN, Perhutani, PDAM dan Dinas PU Provinsi Jawa Tengah sangat membantu kelancaran proses pembangunan.
Selain itu, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, terus memantau perkembangan pembangunan 4 flyover dengan sering turun langsung mengunjungi lokasi proyek.
"Saya cek langsung ke PT. Wijaya Karya Industri & Konstruksi di Cileungsi, Jawa Barat, untuk mengetahui kesiapan material baja dan box girder yang digunakan dalam pembangunan flyover Kretek untuk memastikan proses pengiriman dan pemasangan girder tepat waktu pada masa kritis H-7 jelang Lebaran 2017," kata Basuki, beberapa waktu lalu.
Selain untuk mempersiapkan jalur mudik, kehadiran flyover juga dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah pantai utara dan pantau selatan Jawa, sehingga diharapkan bisa ikut meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional dan nasional, khususnya mendukung arus distribusi barang dan logistik.
FO Dermoleng dilaksanakan oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk-CDI KSO, dengan nilai kontrak Rp64 miliar, Klonengan oleh kontraktor PT Hutama Karya, dengan nilai kontrak Rp112 miliar, Kesambi oleh PT Brantas Abipraya, dengan nilai kontrak Rp58 miliar, dan Kretek dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dengan nilai kontrak Rp82 miliar.