Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Soedarmo mendatangi gedung Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan pada Rabu (1/11/2017).
Usai pertemuan, Menkopolhukam Wiranto menjelaskan tadi telah membahas persiapan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2018 di 171 daerah di seluruh Indonesia.
"Tadi kami minta penjelasan dari mendagri masalah-masalah yang menyangkut persiapan pilkada," kata Wiranto.
Daerah-daerah yang masuk kategori rawan juga menjadi sorotan dalam pertemuan tadi.
"Jawa Barat juga nanti juga Jawa Timur kita tengarai seperti itu. Daerah Sulawesi Barat juga kita lihat ada riak-riak sedikit. Tapi saya kira semuanya masih pada batas-batas yang dapat kita netralisir, belum ekstrem. Mudah-mudahan tidak ke sana, maka kita terus melakukan rapat koordinasi untuk terus mencoba mengendalikan kondisi di lapangan supaya tetap kondusif," katanya.
Wiranto mengatakan mekanisme untuk mengurangi kerawanan sudah dibuat. Tetapi, dia berharap selama pelaksanaan pilkada situasi dan kondisi kondusif.
"Kalau memilih dengan cara damai tanpa tekanan dan paksaan, pilihannya kan tepat. Kalau pemilihannya, tempat pelaksanaan pemilu juga aman, maka kualitas yang dihasilkan dari proses pemilihan itu akan bagus. Berarti kita mendapatkan pemimpin yang baik dan berkualitas yang punya kompetensi," kata Wiranto.
Wiranto mengatakan pembahasan persiapan pilkada akan dilakukan setiap pekan, mengingat waktu yang semakin dekat.
"Rapat seperti ini nanti bisa mingguan. Kondisi daerah itu kan fluktuaktif ya, kondisinya turun naik, kita harapkan pada saat pilkada nanti semuanya dalam keadaan yang kondusif. Damai, tenteram tidak ada hambatan apa-apa," kata Wiranto.