Teror Berdarah di New York, ISIS: Happy Halloween Amerika

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 01 November 2017 | 13:31 WIB
Teror Berdarah di New York,  ISIS: Happy Halloween Amerika
Tragedi truk menabrak orang di jalur sepeda di New York. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota maupun simpatisan gerombolan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyambut gembira aksi teror mematikan, yang dilakukan Sayfullo Habibullaevic Saipov di New York, Amerika Serikat, Selasa (31/10/2017) waktu setempat.

Rukmini Callimachi, koresponden The New York Times yang sejak 2014 melakukan reportase mengenai ISIS, mengungkapkan pendung kelompok tersebut bersorak setelah mendapat laporan Saipov berteriak “Allahu Akbar” dalam aksinya id salah satu kota tersibuk dan terpadat di AS tersebut.

Melalui akun Twitter miliknya, Rukmini mengunggah bidik layar saluran khusus gerombolan ISIS di aplikasi Telegram.

Baca Juga: Polisi Tangkap 5 Teroris Kelompok Imam Munandar Asal Bima

Dalam grup obrolan tersebut, tampak banyak pendukung ISIS yang bersorak gembira atas aksi teror tersebut.

Tak sedikit pula yang menjadikan aksi itu sebagai lelucon. Sebab, aksi teror itu bertepatan dengan perayaan hari malam orang-orang kudus dan didedikasikan untuk mengenang setiap sosok yang telah meninggal dunia atau tenar disebut Halloween di AS.

“Tampaknya ini (teror New York) adalah salah satu dari saudara kita,” kata pendukung ISIS bernama Abdullah Sami dalam bidik layar grup Telegram yang diunggah Rukmini ke Twitter.

"Trick-or-treat New York City. Alhamdulillah, selamat berburu,” timpal simpatisan bernama Abu Ghareeb.

Trick-or-treat” adalah kosakata yang lazim digunakan anak-anak ketika mereka mengetuk rumah per rumah pada malam Halloween. Mereka meminta pemilik rumah untuk memilih memberikan hadiah berupa kue atau ditakut-takuti.

Baca Juga: Teror New York, Trump: Kita Kalahkan ISIS seperti di Timur Tengah

Sementara gerombolan ISIS lain bernama Abdullah Sami, menyindir aksi Saipov yang menewaskan 8 orang dan melukai 11 lainnya itu.

Menurut Sami, jumlah korban yang “didapatkan” Saipov dalam aksi terornya masih terbilang kecil.

“Kalau itu adalah truk  saya, maka saya akan mencari jalan yang jauh lebih besar,” tukasnya.

Melalui Twitternya, Rukmini juga menduga aksi Saipov di New York itu sudah dirancang dan diberikan restu oleh ISIS.

Pasalnya, kata Rukmini, sejumlah organisasi pro-ISIS lebih dulu menyebar poster digital di media-media sosial mengenai tanggal 31 Oktober 2017.

Kelompok “Pro-Islam” misalnya, menyebar poster digital bergambar Patung Liberty khas New York yang tengah diledakkan.

“Biasanya mereka hanya memberikan informasi seperti ‘serang London’; ‘serbu Paris’, seperti itu. Tapi, kali ini agak membingungkan karena mereka menerakan tanggal dalam poster-poster digital tersebut,” kata Rukmini melalui Twitter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI