Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengutuk aksi teror yang mengakibatkan 8 orang tewas dan 11 lainnya terluka di kota New York, Selasa (31/10/2017) waktu setempat.
Melalui akun Twitternya yang dikutip The Telegraph, Rabu (1/11), Trump menyebut pelaku teror itu, Sayfullo Habibullaevic Saipov, sebagai orang gila.
“Ini sepertinya dilakukan oleh orang yang sakit dan gila. Aparat penegak hukum mengikuti aksi ini secara seksama,” kata Trump.
Ia mengatakan, sudah mendapatkan laporan Saipov melakukan aksi teror atas nama gerombolan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Baca Juga: Pelaku Teror New York Tinggalkan Catatan di Mobil, Ini Isinya
Namun, Trump memastikan AS tak bakal membiarkan ISIS kembali bangkit, apalagi membuat kekacauaan di negerinya.
”Kita berhasil mengalahkan mereka di Timur Tengah dan banyak tempat. Itu cukup sudah. ISIS tak boleh dibiarkan kembali dan memasuki wilayah AS,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, warga migran asal Uzbekistan itu menggunakan mobil van sewaan untuk menabrak pengguna jalur sepeda dan pejalan kaki, serta bus sekolah di pusat kota Manhattan.
Aksi Saipov mengakibatkan 8 orang tewas dan 11 lainnya terluka. Menurut keterangan penegak hukum, pelaku akhirnya berhenti di dekat World Trade Center.
Setelah berhenti dan keluar dai vannya, Saipov menenteng pistol paintball dan meneriakkan 'Allahu akbar'.
Baca Juga: Non-Perokok Kerja di Perusahaan Ini Dapat 6 Hari Ekstra Libur
Aksi Saipov akhirnya terhenti setelah polisi menembaknya di bagian perut. Kekinian, Saipov masih menjalani operasi dan dinyatakan dalam masa kritis.