Apalagi, saat ini memasuki musim tanam atau "ngaseuk" sehingga petugas kesehatan tidak bisa melakukan vaksin MR.
Mereka warga Badui mengembangkan pertanian itu di lahan-lahan perbukitan sekitar Kecamatan Leuwidamar, Gunungkencana, Cileles, Sobang, Bojongmanik, Cirinten dan Muncang.
Biasanya, petugas bisa melakukan vaksin MR kepada anak-anak Badui saat merayakan kegiatan acara Kawalu maupun Lebaran Badui.
Mereka warga Badui yang berada di kawasan hutan kembali ke permukiman perkampungan Badui dan berkumpul bersama sanak keluarga serta kerabataya.
Baca Juga: Vaksin Rubella Belum Sertifikasi Halal? PPP Angkat Bicara
"Kami bisa melaksanakan imunisasi vaksin MR jika anak-anak Badui sudah kembali ke perkampungannya," katanya.
Kepala Seksi Surveilen dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Rostina mengatakan realisasi pencapaian vaksin MR Provinsi Banten masuk kategori terendah dibandingkan Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta,Jawa Timur dan DKI Jakarta.
"Kami menilai pelaksanaan imunisasi MR di Banten itu masih ditemukan adanya penolakan dari masyarakat," tandasnya.
Baca Juga: Kemenkes: Sertifikasi Halal Vaksin MR Sedang Diproses