"Saya tak tahu apa-apa tentang (pesan dashboard) ini, karena saya bukan pembalap politik. Saya bukan orang yang berbicara dengan bos tentang hal semacam ini," ujar Dovizioso, dikutip dari Motorsport, Rabu (1/11/2017).
"Saya seorang olahragawan dan kemenangan harus diraih di trek. Saya tidak meminta Ducati untuk hal apapun," lanjutnya.
Foto: Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo merayakan keberhasilan mereka finis satu-dua bersama kru timnya, Ducati, pada balapan MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, Minggu (29/10/2017). [AFP/Mohd Rasfan]
Baca Juga: 'Safari' Silaturahmi, AHY Temui Prabowo, Begini Isi Pertemuannya
Dovizioso menambahkan, dirinya baru menyadari adanya perintah tersebut saat di parc ferme--area bagi pebalap yang naik podium--usai balapan.
"Jika itu terjadi--team order--, saya tidak tahu. Dalam kasus ini, itu keputusan Ducati. Mungkin saya tidak biasa atau bahkan bodoh, karena saya adalah seseorang yang tidak mencari untuk hal seperti ini," tuturnya.
"Kami tidak mengadakan pertemuan (terkait team order). Saya hanya berkonsentrasi untuk meraih 25 poin dalam kondisi apapun yang kami hadapi," pungkas Dovizioso.