PKS Kagum Komunis Tiongkok Beri Penghormatan terhadap Islam

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 31 Oktober 2017 | 20:58 WIB
PKS Kagum Komunis Tiongkok Beri Penghormatan terhadap Islam
Anggota Partai Komunis Tiongkok dari etnis minoritas menggunakan iPhone untuk memotret peringatan ke-95 Pendirian PKT di Gedung Rakyat, Beijing, 1 Juli 2016. [WANG ZHAO / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abdul Kharis Almasyhari, mengakui mengagumi penghormatan terhadap umat Islam di negara komunis Tiongkok.

Saat berkesempatan mengunjungi Masjid Niujie, Beijing, Selasa (31/10/2017), salah satu pendiri PKS tersebut tidak bisa menyembunyikan kekagumannya.

"Saya kira ini salah satu contoh mereka saling menghargai. Mereka menghargai adanya bangunan ini sebagai bangunan umat Islam dan ini menjadi 'legacy' atau penanda bahwa dakwah Islam telah sampai di Tiongkok," katanya kepada Antara.

 

Baca Juga: Cintanya Diputus Kekasih, Tyo Nekat Mau Terjun dari Menara Masjid

Menurut dia, masyarakat Indonesia bisa mencontoh warga Tiongkok yang dianggapnya memiliki rasa toleransi.

"Saya kira ini bisa dijadikan contoh, sekalipun Indonesia juga sudah bisa membuktikan toleransi antarsesama selama ini sangat baik," ujarnya, saat memimpin enam anggota Komisi I DPR-RI mengunjungi masjid tertua di ibu kota negara yang dikuasai Partai Komunis tersebut.

Kharis juga menyerukan agar masyarakat di Indonesia tidak memelihara sikap sentimentil terhadap etnis Tiongkok.

"Sesama Muslim seharusnya saling bersaudara dan tidak saling mengenal istilah, ini Tiongkok, ini bukan Tiongkok. Ini Jawa, ini bukan Jawa. Di mana pun kita bersaudara tanpa terkecuali dengan muslim yang ada di Tiongkok," kata pria yang baru menggantikan koleganya, Mahfudz Siddiq sebagai Ketua Komisi I DPR RI itu.

Menurut dia, Islam tidak mengenal batas-batas kesukuan dan etnisitas dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca Juga: Penumpang Ojek Online Ini Bikin Heboh karena Cuma Pakai Bra

"Betapa pun memang dalam Al Quran disebutkan bahwa manusia diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, tapi tujuannya adalah 'lita'aarofu' (agar saling mengenal). Setelah mengenal, berarti saling mendukung dan mendakwahkan Islam ini dan ujungnya adalah kita bersaudara," ujar politikus yang namanya disebut-sebut bakal dicalonkan partainya dalam Pilkada Provinsi Jawa Tengah itu.

Enam pimpinan dan anggota Komisi I DPR-RI melakukan kunjungan kerja ke Beijing dan Xi'an, Provinsi Shaanxi, pada 30 Oktober-3 November 2017.

Di Beijing mereka dijadwalkan mengunjungi industri elektronik Huawei, Badan Siber Tiongkok (CAC), dan Kongres Nasional Rakyat Tiongkok (NPC) selain juga melihat pemandangan Tembok Besar dan Kota Terlarang.

Mereka bertolak menuju Xi'an, Provinsi Shanxi, Rabu (1/11), untuk bertemu dengan parlemen daerah dan komunitas muslim setempat.

"Peradaban Islam di sini sudah ada sejak 1700-an. Saya kira waktu itu muslim di Tiongkok cukup besar. Besok kami akan ketemu komunitas muslim di Xi'an," ujarnya.

Turut mendampingi Kharis dalam kunjungannya ke Tiongkok adalah Asril Hamzah Tanjung (Wakil Ketua Komisi I/Gerindra), Hanafi Rais (Wakil Ketua Komisi I/PAN), Nico Siahaan (anggota/PDIP), Bambang Atmanto Wiyogo (anggota/Golkar), dan Budi Youyastri (anggota/PAN).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI