Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui, ia sebenarnya pengusaha nasional yang "kecelakaan" masuk ke dunia politik, sehingga takdir menuntunnya menjadi orang nomor dua di ibu kota.
Hal itu diutarakan Sandiaga dalam sambutan acara Penyaluran Bantuan Program Bedah Rumah Bazis Kota Jakarta Selatan di kantor Walikota Jakarta Selatan, Jalan Nipah Raya, Jakarta, Selasa (31/11/2017).
"(Jakarta) Selatan orang kaya semua. Saya kenal pengusaha nasional yang masuk ke politik, sekarang di Balai Kota tinggalnya di Selatan. Siapa ya? (dirinya sendiri) pengusaha nasional, terus kecelakaan masuk politik. Rumahnya tuh Kelurahan Selong, kecamatan Kebayoran Baru, siapa ya. Tanya Pak Lurah Selong tuh," ujar Sandiaga.
Sandiaga lantas menceritakan dirinya pernah bernazar, kalau terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta akan memberikan pendapatannya kepada kegiatan zakat, infaq, dan sedekah.
Baca Juga: Bupati Tangerang Ungkap Pelanggaran Pabrik Petasan Kosambi
"Saya juga ingin, kebetulan nazar kalau seluruh pendapatan saya, nanti setelah bertugas di Balai Kota murni semuanya untuk kegiatan zakat infaq dan sedekah. Tidak ada yang diambil untuk kami," tegasnya.
Sandiaga menuturkan, dirinya sudah berkoordinasi dengan Pemprov DKI perihal pendapatannya yang akan disumbangkan ke Bazis DKI.
"Betul (Mau diinfaq). Saya sudah perintahkan Bazis DKI untuk berkoordinasi dengan personalia dan seluruh pendapatan saya di pemprov ini akan dikelola oleh teman-teman Bazis DKI," tutur Sandiaga.
Ketika ditanya apakah pendapatan dirinya yang akan disumbangkan ke Bazis, termasuk tunjangan operasional, Sandiaga mengaku belum mengetahuinya. Menurutnya, yang terpenting bagaimana menyantuni kaum dhuafa dan yatim piatu.
"Belum diupdate. Semua kegiatan saya di pemprov adalah bagian dari ibadah. Saya tak mencari tambahan pemasukan. Saya sudah perintahkan murni untuk rakyat,” tandasnya.
Baca Juga: Nasib Ahmad Dhani Ditentukan Polisi Awal Pekan Depan
Dalam acara tersebut, diketahui pemberian bantuan bedah rumah serta sumbangan infaq dan sedekah yang disalurkan sebanyak Rp 4,2 miliar. Adapun sumbangan tersebut diberikan kepada 65 mustahiq bedah rumah.
Kemudian kepada 11 lembaga keagamaan, 417 mustahik guru honorer, TPA dan marbot masjid.