"Dengar kabar saya terakhir senin kemarin. Dia (Aldi) telepon saya, kalau biasanya dia telepon minta uang. Tapi kemarin dia suruh saya kirim rekening mau ngirimin saya uang," kata Effendy sambil mebeteskan air mata.
Pakai WhatsApp
Posko pengaduan dan informasi tragedi ledakan pabrik petasan di Rumah Sakit Polri manfaatkan aplikasi sosial media WhatsApp untuk terhubung dengan anggota keluarga agar dapat berbagi informasi data.
"Ada kami buat (grup Whatsapp). Tapi kami nggak berikan atau share keluar karena ini privasi mereka," kata Ketua Tim Disaster Victim Identification Rumah Sakit Polri Kramatjati, Komisaris Besar Pramujoko.
Baca Juga: Polisi Andalkan DNA untuk Cari Korban Pabrik Petasan yang Hilang
Menurut Pramujoko grup Whatsaap untuk memudahkan bagi anggota keluarga yang datang melaporkan dalam kelengkapan data Antem Mortem yang datang, Namun masih kurang dalam melengkapi.
"Tujuan kami itu memudahkan keluarga yang datang. Dengan dibentuk grup tadi, nambah. Jadi mereka datang memberikan KK, memberikan apa itu, terus kalau dia wah fotonya kurang, kurang nyengir. Nanti dia kirim lagi itu semuanya lewat Whatsapp. Sifatnya data tambahan," ujar Pramujoko.
Pramujoko mengatakan posko pengaduan juga menyiapkan tim medis untuk keluarga yang datang. Hal itinuntil menjaga kondisi psikologi keluarga bila anggota keluarga yang yang hilang teridentifikasi.
"Kami juga siapkan tim psikologis dan tim medis itu sebenarnya untuk jaga - jaga ketika ada yang stres (keluarga), itu kami siapkan di sini sehingga bisa dilayani. Ada yang pingsan segala macam kan. Kami siapkan semua," ujar Pramujoko.
Sampai sore ini, Rumah Sakit Polri Kramatjati memulangkan lima jenazah korban ke pihak keluarga. Penyerahan kelima jenazah dilakukan langsung oleh Kepala Tim Disaster Victim Identification RS. Polri Komisaris Besar Pramujoko, sekitar pukul 16.30 WIB.
Baca Juga: Tiga Kantong Mayat Ledakan Pabrik Petasan Hanya Serpihan Tubuh
Lima jenazah yang dipulangkan mereka merupakan warga Tanggerang, Banten, yakni Halimah Binti Saroni, Robiyah (16), Epih Binti Udin (15), Pinih, dan Putri.