Suara.com - Dalam rangka mendukung perhelatan akbar olahraga antarnegara di kawasan Asia, Asian Games 2018, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus membangun berbagai infrastruktur penunjang. Pesta olahraga terbesar di Asia tersebut akan dilaksanakan pada 18 Agustus-2 September 2018 di tiga provinsi, yaitu DKI Jakarta, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat.
Untuk memperlancar arus lalu lintas, saat ini, Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Kementerian PUPR tengah membangun Jembatan Musi IV di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Jembatan tersebut dibangun untuk meringankan beban Jembatan Ampera yang lalu lintasnya kian padat, terutama saat gelaran internasional tersebut.
Pembangunannya hampir bersamaan dengan Jembatan Musi VI, yang lokasinya 3 km ke arah hilir Jembatan Ampera, sedangkan Jembatan Musi IV berada di 2 km arah hulu Jembatan Ampera. Keduanya dibangun untuk mengurangi beban lalu lintas Jembatan Ampera dan memecah kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Sudirman. Nantinya Jembatan Musi IV juga akan terhubung dengan Jalan Lingkar Selatan Palembang.
Pengerjaan jembatan yang memiliki panjang 1.124 meter dan lebar 12 m tersebut, saat ini telah mencapai 51,3 persen, dan sudah memasuki tahap pemasangan bangunan atas jembatan.
“Juni 2018, kami targetkan sudah PHO (Provisional Hand Over), dalam schedule 49,7 persen. Jadi ada deviasi +1,6 persen,” tutur Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Musi IV dari Satker Pembangunan Jalan dan Jembatan DJBM Kementerian PUPR, Suwarno, Sumsel, Selasa (24/10/2017).
Sungai Musi juga dikenal dengan lalu lintas kapal tongkang yang cukup tinggi, untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang jembatan, saat ini sudah terpasang fender untuk menghalangi dari benturan. Suwarno mengungkapkan bahwa nantinya juga akan dipasang alat pengawas jembatan yaitu Structure Held Monitoring System (SHSM), alat tersebut akan mendeteksi kesehatan jembatan dan mengirimkan informasi ke pusat data.
Pembangunan jembatan Musi IV dimulai pada 2016 dan anggarannya mencapai Rp524 miliar. Anggaran ini diambil dari APBN yang memanfatkan dana sukuk surat berharga syariah negara (SBSN).
Dalam upaya meningkatkan pembangunan infrastruktur di seluruh Tanah Air, peran pembiayaan SBSN terus meningkat setiap tahunnya.
Jembatan akan Dihias Ornamen Kebudayaan Sriwijaya
Untuk menambah keindahan, jembatan Musi IV akan dilengkapi oleh ornamen yang mengadopsi dari kebudayaan Sriwijaya, mulai dari ornamen jembatan, warna dan hiasannya.
“Pelaksanaan beautifikasi dilaksanakan setelah konstruksi jembatan sudah jadi. Kontraknya terpisah,” tambah Suwarno.
Jembatan tersebut akan memiliki dua tiang penyangga ornamen dari rangka batang. Salah satu ornamen terbuat dari kuningan. Adapun yang ada di rangka batang adalah hiasan dari suku Paksangko, yaitu perhiasan kepala khas Kerajaan Sriwijaya.
Ornamen lainnya adalah bunga tumpal atau kepala kain songket dengan kombinasi motif pucuk rebung bunga melati dan bunga tajung. Pada tiap sisi tiang jembatan adalah bunga tajung, yang melambangkan keramahtamahan dalam menyambut tamu atau simbol 'selamat datang'. Bunga melati pada songket sendiri melambangkan kesucian diri, sementara pucuk rebung melambangkan harapan baik.