Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan warganya untuk tidak mempermasalahkan perbedaan suku, ras, agama dan antargolongan. Menurutnya perbedaan itu hal yang biasa.
Hal itu dikatakan Gubernur Jakarta Anies Baswedan saat menyampaikan pidato Menteri Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-89 tahun 2017 di Lapangan eks IRTI Monas, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2017).
"Mereka mengikrarkan diri sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu Indonesia. Sungguh, sebuah ikrar yang sangat monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia," ujar Anies.
"17 tahun kemudian melahirkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945. Sumpah Pemuda dibacakan di arena Kongres Pemuda ke-2, dihadiri oleh pemuda lintas suku, agama dan daerah," ujar Anies menambahkan.
Baca Juga: Banyak PNS DKI Tak Diizinkan Masuk Saat Anies Pidato
Anies berharap segala bentuk perbedaan yang mengarah pada perpecahan bangsa tidak lagi berlanjut.
"Kita seharusnya malu dengan para pemuda (tahun) 1928 dan juga kepada Bung Karno, karena masih harus berkutat di soal-soal ini. Sudah saatnya kita melangkah ke tujuan lain yang lebih besar, yaitu mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata dia.
Kemudian ia juga mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo dalam pembangunan kepemudaan Indonesia. Bulan Juli 2017, Jokowi telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan.
"Melalui Perpres ini, peta jalan kebangkitan pemuda Indonesia terus kita gelorakan. Bersama pemerintah daerah, organisasi kepemudaan dan sektor swasta, kita bergandengan tangan, bergotong royong melanjutkan api semangat Sumpah Pemuda 1928," kata dia.
"Saatnya kita berani bersatu untuk kemajuan dan kejayaan Indonesia," tegas Anies menambahkan.
Baca Juga: Diding Boneng Minta Anies Bolehkan RPTRA untuk Berlatih Seni