Foto: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih gelar kedua di Prancis Open Super Series. [Humas PBSI]
Ketika ditanya soal permainan mereka yang kerap menyulitkan pemain-pemain Cina yang terkenal sulit dikalahkan, Tontowi/Liliyana hanya berkata bahwa komunikasi dan ketenangan lah yang menjadikan permainan mereka ‘keluar’ di lapangan.
"Saya dan Tontowi sudah lama sekali berpasangan dan pengalaman kami cukup banyak. Yang penting komunikasi dijaga terus dan tenang. Terima kasih buat pelatih saya, teman terbaik saya, Vita Marissa, yang sudah mendampingi saya dan Owi selama bertanding di Denmark dan Paris," ujar Liliyana sambil melempar senyum.
Baca Juga: Syafii Maarif: Tidak Semua Arabisme Positif
Kemenangan ini membuat Tontowi/Liliyana mengulang sukses tahun 2014 dimana kala itu mereka juga menjadi jawara. Terkhusus Liliyana, ini adalah gelar ketiganya di Paris. Pada tahun 2009, Liliyana juga menjadi juara bersama Nova Widianto.
"Saya suka bertanding di Paris, supporternya luar biasa antusias. Kotanya juga indah, jadi saya merasa senang berada di sini, suka sama situasinya," jelas Liliyana.
Foto: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berdiri di podium utama usai mengalahkan pasangan ganda campuran Cina, Zheng Siwei/Chen Qingchen (kiri), pada final Prancis Open Super Series 2017, Minggu (29/10). [Humas PSBI]
BWF Super Series Finals 2017 menjadi target selanjutnya bagi Owi/Butet, sapaan Tontowi/Liliyana, pada penutup tahun.
Baca Juga: Jalani Kualifikasi Piala Asia, Timnas U-19 'Dihantui' Suhu Dingin
Mereka juga tercatat bakal mengikuti Cina Open Super Series Premier 2017 (14-19 November) serta Hong Kong Open Super Series 2017 (21-26 November).