Suara.com - Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Supriyadi mengajak Generasi Muda Buddha Indonesia (Gemabudhi) untuk turut dalam upaya memerangi hoax yang berpotensi memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Gemabudhi harus bisa menjadi pelopor dalam bersosial media yang baik serta tidak ikut menyebarkan konten hoaks yang bisa berakibat perpecahan intern dan ekstern sesama anak bangsa," kata Supriyadi, Senin (30/10/2017).
Saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Gemabudhi di Bangka Belitung, dia berharap para pemuda Buddha bisa mengamalkan ajaran agamanya. Ajaran Buddha memberi teladan baik bahwa berkata yang dapat merugikan mahluk lain adalah salah satu bentuk karma buruk.
Menurut dia, jalan mulai beruas delapan salah satunya adalah ucapan benar. Di era milenial, ucapan bisa melalui dunia nyata maupun dunia maya.
Baca Juga: Malaysia Hapus Pajak Penulis, Indonesia Kenakan 15 Persen
Dalam rangkaian Rakernas, digelar juga Seminar Nasional dengan judul "Memindai Penetrasi 'Hoax' dengan Perisai Pancasila".
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara juga hadir dalam Rakernas tersebut saat menjadi pembicara kunci seminar.
Seminar diikuti oleh para tokoh Agama Buddha, tokoh lintas Agama serta sekitar seribu kader generasi muda Buddhis Indonesia dari 13 Provinsi dan organisasi kempemudaan lintas Agama. (Antara)