Ormas Pemuda Pancasila Dapat Pesan Khusus dari Presiden Jokowi

Ardi Mandiri Suara.Com
Minggu, 29 Oktober 2017 | 10:17 WIB
Ormas Pemuda Pancasila Dapat Pesan Khusus dari Presiden Jokowi
Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta. [Foto Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo berharap organisasi kemasyarakatan (ormas) pemuda, seperti Pemuda Pancasila bisa menjadi benteng bagi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Pemuda Pancasila, yang digelar di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (28/10) malam.

Tiba sekira pukul 19.45 WIB, kehadiran Presiden disambut antusias oleh para Pemuda Pancasila.

Bahkan, sebelum duduk di tempat yang telah disediakan, Presiden bersalaman dengan hampir seluruh kader dan anggota Pemuda Pancasila yang hadir.

Dalam sambutannya, Kepala Negara berharap Pemuda Pancasila dapat menjadi panutan bagi pemuda-pemudi Indonesia dalam menjaga dan mengamalkan ideologi bangsa.

"Saya berharap Pemuda Pancasila akan selalu menjadi benteng Pancasila, saya ulangi lagi Pemuda Pancasila akan selalu menjadi benteng Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," ujar Presiden.

Harapan tersebut sesuai dengan nama Pemuda Pancasila yang mengandung ideologi sekaligus pemandu dan pemersatu kemajemukan bangsa Indonesia.

"Bertemu dengan jajaran para pengurus Pemuda Pancasila di Hari Sumpah Pemuda memang terasa luar biasa. Pemuda Pancasila adalah ormas yang spesial, spesial karena dinamanya ada kata Pancasila," ungkapnya.

Apalagi saat ini bermunculan ideologi-ideologi baru yang ingin menggantikan Pancasila dan memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bahkan, ideologi tersebut muncul tidak melalui cara yang biasa sehingga kewaspadaan harus terus ditingkatkan.

"Mereka muncul dengan cara-cara baru, metode-metode baru yang kadang-kadang halus dan kita tidak merasa. Cara indoktrinasi yang digunakan sangat halus, sangat kekinian dengan pendekatan-pendekatan yang akrab, yang kadang menyentuh hati kita," ucap Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengingatkan tentang cepatnya perubahan "landscape" politik dan ekonomi global yang sedang terjadi saat ini. Masa transisi tersebut terjadi hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

"Kecepatannya luar biasa. Kita harus sadar juga bahwa nanti kalau global berubah nasional pun juga akan bergerak, kalau nasional gerak tingkat daerah pun juga akan bergerak," tuturnya.

Oleh sebab itu, Presiden berharap Pemuda Pancasila dapat mendukung pemerintah dalam mengantisipasi perubahan-perubahan yang ada. Hal ini dilakukan agar Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dan berkompetisi dengan negara lain.

"Kita harapkan kita bergerak pada 'track' yang benar. Jangan sampai kita keluar dari 'track' yang tidak betul. Karena yang kita hadapi saat ini adalah persaingan antar negara," kata Presiden.

Terakhir, Presiden mengajak Pemuda Pancasila untuk bekerja bersama pemerintah mewujudkan generasi Indonesia yang memiliki optimisme, semangat pembaharuan, dan inovasi dalam membangun Tanah Air.

"Di usia Pemuda Pancasila yang ke-58, marilah terus kita bergotong royong dengan pemerintah dalam membangun pemuda-pemudi Indonesia agar mereka menjadi generasi yang tangguh, inovatif, tahan banting, mengangkat bangsa ini ke masa keemasan Indonesia," ucap Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Staf Khusus Presiden Johan Budi, dan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI