Jurnalis Peliput Panama Papers Ditusuk dan Belumuran Darah

Minggu, 29 Oktober 2017 | 06:42 WIB
Jurnalis Peliput Panama Papers Ditusuk dan Belumuran Darah
Ilustrasi penusukan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang jurnalis yang pernah meliput mega korupsi perpajakan Panama Papers asal Pakistan ditusuk dengan cara mengenaskan. Lelaki ini yang mengkritis mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif karena dituduh korupsi.

Ahmed Noorani dimukan terluka parah di Ibu Kota Pakistan, Islamabad, Jumat (27/10/2017). Dia bekerja untuk harian Inggris The News.

Saat kejadian Noorani tengah pergi bersama sopirnya. Saat itu ada sekelompok pengendara sepeda motor yang menghentikan mobil Noorani mendadak.

Penyerang mengeluarkan sebatang besi dan pisau. Noorani dan sopirnya pun ditusuk dan tergeletak dengan berlumuran darah.

Baca Juga: Jurnalis Pengungkap Skandal 'Panama Papers' Tewas Dibom

Di sebuah TV lokal setempat, terlihat Noorani terbaring lepas di tempat tidur rumah sakit.

Noorani berkontribusi pada serangkaian cerita dalam beberapa bulan terakhir yang menimbulkan pertanyaan mengenai pengadilan Pakisitan dalam skandal Panama Papers. Pada bulan Juli tahun ini, dia harus mengajukan 'permintaan maaf tanpa syarat' di Mahkamah Agung setelah ceritanya menunjukkan bahwa tim investigasi saat menyelidiki kasus Panama Papers dari pengadilan tinggi menemukan Sharif tidak bersalah.

Setelah itu Noorani menonaktifkan akun Twitternya minggu lalu tanpa memberi alasan.

Pakistan adalah salah satu negara yang paling berbahaya bagi jurnalis. Puluhan wartawan terbunuh sejak tahun 2000, banyak di antaranya berada di barat daya Baluchistan dan provinsi Khyber Pakhtunkhawa barat laut.

Sebelumnya, Daphne Caruana Galizia, jurnalis asal Malta yang juga ikut membongkar kasus pencucian uang banyak pejabat negara di dunia, atau lebih dikenal sebagai skandal ”Panama Papers”, tewas mengenaskan akibat dibom, Senin (16/10/2017).

Baca Juga: Sandiaga Terbelit 'Panama Papers', Politisi PDI P: Mending Mundur

Jurnalis berusia 53 tahun itu ditemukan tewas setelah mobil yang dikendarainya meledak akibat bom berkekuatan tinggi di Mosta, Malta. Daphne di Malta dikenal sebagai jurnalis yang kritis melalui blognya: "Running Commentary". Melalui blognya itu, ia kerap memublikasikan data dan informasi mengenai skandal sosok penting negerinya. (Anadolu)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI