Tragedi Kosambi, Jenazah Bocah Nomor 01 akan Dikubur Besok

Jum'at, 27 Oktober 2017 | 22:20 WIB
Tragedi Kosambi, Jenazah Bocah Nomor 01 akan Dikubur Besok
Satu korban yang meninggal atas nama Surnah (14 tahun) berhasil diidentifikasi dan telah diserahkan kepada keluarga korban untuk dibawa ke kampung halamannya di Tangerang, Banten. [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Jenazah Surnah (14) diserahkan kepada ibunya, Suti, di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jumat (27/10/2017), malam. Surnah merupakan satu dari 47 korban kebakaran pabrik mercon di Kosambi, Tangerang, Banten, Kamis (26/10/2017).

Malam ini, jenazah dibawa pulang ke rumah duka di Kampung Salembaren RT 4, RW 16, Desa Belimbing. Rencananya, jenazah akan dikubur pada Sabtu (28/10/2017).

"Besok kemungkinan dikubur, sudah malam kalau sekarang," kata Suti.

Surnah merupakan jenazah pertama yang berhasil dikenali karena kondisinya sungguh mengenaskan.

Surnah yang lahir pada 8 Mei 2003 baru bekerja di pabrik mercon tersebut selama satu bulan. Dia bekerja di bagian packing barang.

Walaupun sedih, Suti lega karena tak perlu lama-lama menunggu kepastian putrinya. Soalnya, saat ini banyak keluarga korban yang masih menunggu hasil identifikasi jenazah.

"Saya bangga banget sudah ketemu anak saya. Walaupun fisik atau apapun keadaannya. Saya sudah bangga dan senang saya terima apa adanya saya pasrah saja," kata Suti.

Jenazah Surnah sebelumnya disimpan dalam kantong nomor 01 dengan nomor register kepolisian 344.

Ketua RW 15, Desa Belimbing, Tamsir, mengatakan 29 warganya menjadi korban kebakaran pabrik mercon, PT. Panca Buana Cahaya Sukses.

"Ada 20 yang meninggal, empat dirawat, lima masih belum ada kabarnya," kata Tamsir ketika ditemui di rumahnya.

Warga RW 15 bekerja di pabrik tersebut setelah direkrut mandor bernama Sutisna. Sutisna ini juga tinggal di RW 15.

Sutisna juga merekrut istrinya, Rohini, untuk bekerja di pabrik.

Saat kejadian naas, Sutisna sedang mengawasi para pekerja. Sutisna dan Rohini ikut menjadi korban yang meninggal dunia.

Sudah Tuhan yang mengatur. Ketika itu, dua anak Sutisna dan Rohini tidak ikut masuk ke lokasi.

"Pas mereka kerja, anaknya dua orang nggak ikut, selamat," ujar Tamsir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI