Suara.com - Kepolisian Resort Kotabaru, Kalimantan Selatan, merilis hasil autopsi mayat buruh tani yang ditemukan sudah tidak bernyawa dan membusuk di semak-semak Desa Pantai Baru, Kecamatan Pulaulaut Tengah, awal pekan lalu.
Kapolres Kotabaru Ajun Komisaris Besar Polisi Suhasto melalui Kanit Krimum Satuan Reserse Kriminal Iptu Gatot Edi Widada, pada Jumat (27/10/2017) mengatakan, ada tanda yang mengarah pada unsur kekerasan di tubuh korban.
"Di tulang tengkorak belakang mengalami luka terbuka menembus otak seperti huruf L," kata Gatot.
Diduga luka itu didapat akibat sentuhan benda tajam. Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan apakah perempuan itu menjadi korban pembunuhan.
"Masih dalam penyelidikan, belum bisa kami ungkapkan," ucapnya.
Sebelumnya pada Senin (23/10) sesosok mayat yang sudah membusuk ditemukan di areal kebun di Jalan Trans RT 3 Desa Pantai Baru Kecamatan Pulau Laut Tengah Kabupaten Kotabaru.
Mayat itu teronggok di bawah sebuah pohon dan sudah tak bisa dikenali lantaran tinggal kulit membalut tulang.
Belakangan mayat itu diidentifikasi sebagai Jamiyem (51), warga RT 5 Blok D Desa Pantai Baru, Kecamatan Pulaulaut Tengah. Sebelumnya korban sudah sembilan hari menghilang.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban meninggalkan rumah pada 14 Oktober 2017 pukul 17.30 Wita. Korban berpamitan untuk mengambil upah kerja, namun tak pernah kembali.
"Saya mengira dia sekalian menginap untuk bekerja, biasanya memang sampai berhari-hari," kata Wadi, suami korban.