Suara.com - Masih ingat remaja putri asal Banjarmasin bernama Siti Miranda alias Echa yang tidur selama belasan hari nonstop?
Saat ini, kondisi Echa sudah mulai membaik. Dia sudah bisa bangun dan sekarang berada di Rumah Sakit Umum Daerah Anshari Saleh untuk menjalani pemeriksaan.
Kabar baik ini disampaikan oleh ayahanda Raisa, Mulyadi, melalui Facebook. Bahkan, Mulyadi mengunggah video Raisa segala.
“Setelah MRI, Echa disuruh keramas oleh dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut, Echa belum bisa berdiri kokoh, belum bisa komunikasi,” tulis Mulyadi di laman Facebook, Jumat (27/10/2017).
Video yang diunggah Mulyadi memperlihatkan Raisa memakai baju warna oranye dan celana abu-abu sedang dikeramsi oleh ibu Lili. Tubuh Raisa kaku dan Mulyadi harus membopongnya.
Mata Raisa terlihat terbuka, tetapi dia tidak bergerak leluasa seperti pada umumnya. Matanya seperti menatap kosong. Di dalam video juga terlihat infus masih melekat pada tangan.
Kasus yang dialami Raisa mendapat banyak perhatian dari masyarakat. Setelah video tersebut diunggah, warganet menuliskan doa-doa ke kolom komentar Facebook Mulyadi.
“Turut prihatin atas kondisi putrinya pak Moel Ya Lo Ve, semoga kepada Echa segera diberikan kesembuhan, dan kepada bapak sekeluarga diberikan kekuatan dan ketabahan melewati masa-masa yang tentunya teramat sulit dan berat ini,” tutur akun Hadi Nugraha Gema.
Raisa diduga mengalami penyakit Sindrom Kleine-Levin (Kleine-Levin Syndrome disingkat KLS). Ini merupakan penyakit saraf langka dan kompleks.
Penderita yang terkena sindrom tersebut umumnya tidak bisa mengontrol rasa kantuk. Penderita bisa tertidur selama berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan bisa berbulan-bulan, tergantung pada berapa lama penyakit itu muncul atau kambuh.
"Selain rasa kantuk, keluhan sering disertai dengan perubahan sikap dan perilaku. Kelainan ini sering terjadi pada remaja, tetapi tak khayal juga terjadi pada anak-anak dan dewasa," kata Dokter Spesialis Saraf RSUP Dr. Sardjito, dr. Astuti, Sp.S(K) kepada Suara.com, Rabu (25/10/2017).
Tapi Astuti tidak bisa memastikan jenis masalah yang dialami Raisa karena dibutuhkan pemeriksaan lebih lengkap. (Maidian Reviani)