Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak terkejut mengetahui nama kakeknya Abdurrahman Baswedan menjadi satu dari sembilan nama yang diusulkan Kementerian Sosial untuk dianugerahi gelar pahlawan nasional.
Anies mengatakan, usulan tersebut sebenarnya sudah muncul sejak tahun 2012.
"Sebenarnya itu istilahnya “pending”, kalau nggak salah beliau (AR Baswedan) ditetapkan oleh tim itu tahun 2012. Kemudian pada saat itu diputuskan pahlawan nasional hanya dua yaitu Soekarno dan Hatta," ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat (27/10/2017).
Karena hal tersebut, nama AR Baswedan, kata Anies, tidak kunjung mendapat gelar pahlawan nasional. Anies mengaku tidak berharap banyak. Ia hanya menunggu hasil akhir.
"Sehingga yang sudah menjadi usulan tim tidak diteruskan. Kemudian sekarang dikembalikan, jadi nggak perlu lagi direview karena sudah diusulkan. Kami tunggu saja keputusan," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, sejumlah nama calon peraih penghargaan pahlawan nasional sudah diusulkan kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis (26/10/2017).
Selain nama AR Baswedan, nama mantan Presiden RI ketiga, Abdurrachman Wahid atau Gus Dur, pendiri Himpunan Mahasiswa Islam Lafran Pane, dan pejuang asal Aceh Laksamana Malahayati juga telah diusulkan kepada Jokowi.
Nama-nama tersebut sudah melalui pengkajian di Tim Pengkaji dan Penilai Gelar Pahlawan (TP2GP) Kementerian Sosial dan di Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan.
Pengumuman dan pemberian gelar pahlawan nasional 2017 akan dilakukan pada 9 November 2017, sehari sebelum Hari Pahlawan, 10 November.