Suara.com - Kepala Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota, Jawa Barat, Komisaris Besar Harry Kurniawan memastikan pintu pabrik kembang api yang terbakar tidak digembok saat kejadian berlangsung.
"Sudah dipastikan tidak (digembok), kan pintu gerbang itu malah terbuka lebar. Beberapa korban mengatakan melalui pintu samping karena tidak bisa melihat jalan ke pintu utama," kata Harry ditemui di lokasi kejadian, Jalan SMPN, Kosambi, Tengarang, Jawa Barat, Jumat (27/10/2017).
Berdasarkan keterangan para korban yang berhasil menyelamatkan diri dari peristiwa naas, Kamis (26/ 10/2017) kemarin, menurut Harry korban banyak yang keluar melului pintu samping. Sebagian bahkan ada yang sampai memanjat tembok dan turun menggunakan tangga terbuat dari bambu.
Saat ini pihak kepolisian melakukan olah TKP dengan membawa saksi ke lokasi kejadian. Saksi tersebut diajak melihat tangga yang mereka pakai untuk memanjat tembok. Harry menduga api menjalar cepat sehingga puluhan korban tidak bisa menyelamatkan diri.
Baca Juga: Terbakar, 23 Buruh Pabrik Petasan Kosambi Masih Dirawat
"Ini mengakibatkan korban, info didapatkan api sangat cepat sekali dan kobaran api sangat besar sekali," kata Harry.
Sementara itu, salah satu keluarga korban, Sugiarta mengatakan bahwa pintu pabrik terkunci sehingga sulit bagi para korban menyelamatkan diri. Katanya, warga bahkan sampai mendobrak pintu dan tembok agar korban bisa keluar.
"Itu pintunya ditendang-tendang baru kebuka. Tembok itukan dijebol juga," ujar Sugiarta.
Sugiarta merupakan suami Sugiarti. Salah seorang karyawan yang hingga saat ini belum diketahui nasibnya. Namun Sugiarta yakin istrinya sudah meninggal dan jasadnya hingga kini belum diangkat di antara reruntuhan pabrik.
"Istri saya di pojok sana. Dia belum diangkat. Saya juga dilarang masuk ke dalam," kata Sugiarta.
Baca Juga: Demo, Eks Sopir Pertamina Selipkan Isu Kebakaran Pabrik Petasan