Suara.com - Dengan mata berkaca-kaca, Sugiarta terkulai lemas, Jumat (27/10/2017). Dia menyender pada tembok rumah.
Ia tak bisa masuk ke area gudang kembang api PT. Panca Buana Cahaya Sukses yang hangus terbakar, sementara jasad istrinya, Sugiarti, hingga siang ini belum diangkat dari tengah-tengah puing bangunan.
"Istri saya di pojokan sana. Belum diangkat pak. Dilarang masuk sama polisi," kata Sugiarta kepada Suara. com di tempat kejadian perkara, Jalan SMPN, Kosambi, Tangerang, Jawa Barat.
Ayah tiga anak mengaku tak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Dia tak punya daya untuk mengeluarkan jenazah istri tercinta dari gudang pembawa maut.
Bersama dengan warga lain, Sugiarta hanya bisa menunggu di luar area gedung yang dibatasi police line.
Dia tidak membawa ketiga anaknya ke tempat kejadian perkara. Sugiarta menitipkan mereka di rumah tetangga.
"Orang kecil kayak kita pak, mana mungkin bisa melewati garis seperti ini. Saya maunya istri saya segera dikeluarkan dari sana. Kasihan dia," ujar Sugiarta.
Sugiarti baru bekerja sekitar satu setengah bulan di pabrik milik Indra Liyono. Perusahaan tersebut baru beroperasi sekitar dua bulan.
"Baru sebulan setengah dia masuk pak. Kerjanya dari pagi itu sampai sore. Nggak tahu lagi deh, campur aduk pikiran saya sekarang. Nggak tahu lagi harus ngapain. Kalau tahu begini nggak bakal saya kasih (kerja)," kata Sugiarta.
Bos diperiksa polisi
Indra dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan terkait kasus kebakaran pabrik petasan yang telah menewaskan 47 karyawan. Kebakaran maut terjadi pada Kamis (26/10/2017).
"Sudah dikirim ke Polda Metro untuk pemeriksaan lanjutan," kata Kapolres Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan kepada Suara.com.
Sebelum dibawa ke Polda Metro Jaya, Indra diperiksa terlebih dulu di Polsek Teluk Naga.
Sebanyak 47 jenazah saat ini sudah berada di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diidentifikasi. Mayoritas jenazah sulit dikenali karena hangus dan sebagian terpotong-potong kena ledakan mercon.
Sementara 46 orang lainnya yang mengalami luka bakar diawat di sejumlah rumah sakit.