Pemerintah Tunda Beri Gelar Pahlawan ke Gus Dur, Kenapa?

Kamis, 26 Oktober 2017 | 20:46 WIB
Pemerintah Tunda Beri Gelar Pahlawan ke Gus Dur, Kenapa?
Almarhum Presiden Republik Indonesia ke-4, KH. Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur. [Twitter@tsamaraDKI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden RI keempat, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ditunda.‎ Gus Dur sempat diusulkan sebagai diberikan gelar pahlawan, namun pemerintah memutuskan tidak memilihnya untuk diberikan tahun ini.

Apa alasan Gus Dur tidak dipilih tahun ini? Wakil Ketua Dewan Gelar Jimly Asshiddiqie mengatakan, bahwa pemberian gelar pahlawan kepada Gus Dur ditunda bukan karena tak memenuhi syarat.

"Jadi untuk tahun ini gelar pahlawan diberikan kepada tokoh di abad ke-17 dan abab ke-18. Kalau yang masih baru nanti kami bias menilainya. Bisa saja generasi akan datang menilainya, (Gus Dur) bukan tidak memenuhi syarat dan tidak layak," kata Jimly di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Menurut dia, Gus Dur sudah melalui pembahasan Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP).‎ Sosok mantan Ketua Umum PBNU itu memenuhi syarat untuk diberi gelaar pahlawan, sebab pengabdiannya untuk bangsa dan negara sengat besar.

Baca Juga: Yenny Wahid Anggap Tak Penting Usulan Gus Dur Jadi Pahlawan

"Pengabdiannya sangat luar biasa untuk bangsa dan negara," ujar dia.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizar Ryacudu sebagai Ketua Dewan Gelar mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo memutuskan akan memberi gelar pahlawan nasional kepada tiga tokoh tahun ini. Salah satu tokoh yang akan diberi gelar pahlawan adalah seorang pejuang perempuan dari Kesultanan Aceh bernama Malahayati.

"Ada tiga yang akan diberi gelar tanda pahlawan, termasuk Malahayati," kata Ryamizard di Istana, Kamis sore.

Selain pejuang perempuan Aceh, Jokowi juga akan memberikan gelar pahlawan kepada tokoh Riayat Syah, pejuang dari Kepulauan Riau, dan Muhammad Zainudin Abdul Madjid alias Tuan Guru Pancor dari Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga: Putri Gus Dur: 'Pribumi' Tak Bisa Ilustrasikan Ketimpangan Sosial

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI