Suara.com - Seperti biasanya, pusat grosir Tanah Abang, Jakarta Pusat sesak dengan ratusan bahkan ribuan orang. Segala macam profesi dapat ditemui di pusat perbenjaan terbesar se-Asia Tenggara.
Mulai dari penjual, pembeli, Satpol PP, sopir angkutan umum, hingga pedagang kaki lima.
Pasar Tanah Abang sala satu penggerak ekonomi di DKI Jakarta. Bahkan, menjadi salahsatu pusat perbelanjaan yang dibanggakan oleh Presiden Joko Widodo. Itu terbukti saat beberapa kali Jokowi mengajak tamu pentingnya blusukan ke pasar ini.
Setidaknya tercatat ada tiga orang tamu penting yang diajak Jokowi mengunjungi pasara Tanah Abang. Ketiganya diajak ke Blok A.
Baca Juga: Tanah Abang Berantakan, Satpol PP Klaim Tetap Tegas di Era Anies
Pertama, 13 Oktober 2014, Jokowi pernah mengajak pendiri Facebook Mark Zuckerberg. Setelah itu, pada tanggal 12 November 2015, Jokowi mengajak Perdana Menteri Australia Malcom Turnbull. Terakhir, Jokowi mengajak Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte tepatnya pada 9 September 2016. Mardiana (52), salah satu pedagang di Blok A Pasar Tanah Abang adalah saksi mata kala Jokowi mengajak 3 orang tamu pentingnya tersebut blusukan ke Pasar Tanah Abang.
"Ya kita senang-senang saja. Kapan lagi kita bisa selfie sama Presiden. Sama tamunya yang katanya dulu itu juga Presiden Filipina. Sama itu dulu, kalau nggak salah yang punya media sosial, Facebook," tutur Mardiana kepada Suara.com.
Mardiana mengaku tak tahu apakah kedatangan Jokowi dan tamu-tamu itu berpengaruh terhadap keramaian di Blok A Tanah Abang. Sebab, sejak dulu Blok A tidak pernah sepi dengan pengunjung.
"Ya nggak tahu ya. Kan dari dulu ya begini bang. Ramai terus. Namanya juga Tanah Abang, ngga ada sepinya selagi masih buka," ujar Mardiana.
Sementara itu, Asmadi (60), penjual busana muslim, mengaku sempat berjabat tangan dengan Jokowi dan Duterte. Namun sayang, saat itu tak ada satupun jualan Asmadi dibeli.
Baca Juga: PKL Tanah Abang Tahu Salah, Tapi Tetap Langgar, Ini Sebabnya
"Sempat saya salaman. Ada fotonya di rumah. Pak Jokowi tanya harga. Ya ngobrol sebentar terus mereka jalan lagi. Nggak sempat beli," tutur Asmadi.