Kementerian PUPR Lanjutkan Uji Coba Aspal Plastik di Sulsel

Rabu, 25 Oktober 2017 | 16:00 WIB
Kementerian PUPR Lanjutkan Uji Coba Aspal Plastik di Sulsel
Uji coba penggunaan aspal campuran limbah plastik di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (24/10/2017). (Sumber: Kementerian PUPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali menguji coba penggunaan aspal campuran limbah plastik atau aspal plastik di Jalan Dakota akses bandara lama, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Uji coba dilakukan sepanjang 100 meter pada Selasa (24/10/2017).

"Kami bersama Kemenko Kemaritiman terus mendorong dan mengawal pemanfaatan limbah plastik sebagai campuran aspal, termasuk melibatkan Kementerian Perindustrian dan SMK untuk pengembangan mesin pencacahnya," kata Basuki, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya Kementerian PUPR juga telah menguji coba penghamparan aspal plastik di Bali dan Bekasi, yang selanjutnya akan dilakukan di rest area jalan tol Tangerang-Merak dan Depok.

Teknologi aspal plastik diharapkan dapat mereduksi sampah plastik, sekaligus menarik manfaat ekonomi.

Uji coba ini dihadiri oleh Kepala Puslitbang Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR, Deded P. Syamsudin dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII Makassar, Bastian S. Sihombing. Sebelumnya dilakukan sosialisasi proses pencampuran aspal bercampur limbah plastik di asphalt mixing plant (AMP) di Maros.



Pencampuran aspal dan limbah plastik tidak memerlukan penggunaan teknologi khusus dan alat baru, sehingga dapat dilakukan oleh perusahaan AMP manapun.
 
“Bukan suatu teknologi yang canggih dan tidak membutuhkan alat baru apapun,” ujar Deded.

Ia menambahkan, pelaksanaan uji coba di Maros bertujuan untuk meningkatkan kepedulian pemerintah daerah (Pemda) untuk mengelola sampah dengan lebih baik melalui pemanfatan ulang.

 Menurutnya, campuran limbah plastik tersebut tidak boleh melebihi 6 persen, sebab dapat berpengaruh pada kualitas aspal yang justru menjadi mudah retak.

"Plastik meningkatkan kinerja aspal terhadap air sehingga tahan retak. Tetapi kalau (kadar plastik) terlalu banyak, malah mudah retak. Aspal dengan campuran plastik juga aman terhadap panas dan tidak mudah meleleh. Biasanya suhu permukaan aspal hanya berkisar 55 derajat Celcius, sementara untuk membuat plastik meleleh dibutuhkan suhu di atas 100 derajat Celcius," jelasnya.

Berdasarkan hasil uji laboratorium pada 2017 oleh Pusat Litbang Jalan Kementerian PUPR, campuran beraspal panas dengan tambahan limbah plastik menunjukkan peningkatan nilai stabilitas Marshall 40 persen dan lebih tahan terhadap deformasi dan retak lelah dibandingkan dengan campuran beraspal panas standar.

Penggunaan limbah plastik juga sama sekali tidak mengurangi kualitas jalan, bahkan justru bisa menambah kerekatan jalan.  Saat dihampar sebagai aspal panas, ketika diukur suhunya, yaitu 150-180 derajat Celcius, artinya plastik tidak terdegradasi dan masih jauh dari batas degradasi sampah yaitu 250-280 derajat Celcius, yang mana pada suhu tersebut plastik sudah mengeluarkan racun.

Sementara itu, Bastian S. Sihombing mengatakan, pihaknya menyambut baik penerapan aspal campuran limbah plastik di Kota Makassar dan mendukung penuh penggunaan aspal plastik untuk digunakan pada ruas jalan nasional.

Pemanfaatan Aspal Buton Kurangi Aspal Impor
Di samping aspal plastik, sebagai upaya mengurangi ketergantungan aspal minyak impor, Kementerian PUPR juga telah memanfaatkan penggunaan material aspal Buton. Penggunaan aspal Buton sebagai alternatif pengganti aspal minyak terus didorong dan ditingkatkan.

Pada hari yang sama, tim Balitbang PUPR juga meninjau jalan nasional di Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan, yang menggunakan teknologi campuran beraspal dengan memanfaatkan produk aspal Buton (asbuton). Teknologi campuran dengan beraspal panas tersebut menggunakan produk asbuton yang dapat diaplikasikan pada ruas-ruas jalan yang melayani lalu lintas sedang dan berat.

Penggunaan asbuton pada campuran beraspal, bertujuan untuk meningkatkan kualitas campuran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI