Mahasiswa: Anies Jilat Ludah Sendiri Kalau Lanjutkan Reklamasi

Siswanto Suara.Com
Rabu, 25 Oktober 2017 | 15:00 WIB
Mahasiswa: Anies Jilat Ludah Sendiri Kalau Lanjutkan Reklamasi
Foto udara suasana proyek pembangunan reklamasi Teluk Jakarta di Pantai Utara Jakarta, Minggu (28/2). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Pemerintah pusat melalui Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan mencabut moratorium proyek reklamasi Pantai Utara Jakarta. Kebijakan tersebut ditempuh ketika Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno ditagih untuk memenuhi janji menghentikan pembangunan pulau buatan.

Kalangan mahasiswa tengah menunggu konsistensi sikap Anies dan Sandiaga pada janji mereka semasa kampanye.

Mahasiswa Universitas Bung Karno jurusan Ilmu Komunikasi Muhammad Fauzi Daulay menilai Anies dan Sandiaga sama saja menjilat ludah sendiri kalau akhirnya tak berani menghentikan proyek

"Kalau kita lihat dari masa kampanye Anies-Sandiaga jelas menolak reklamasi, apabila dia meneruskan reklamasi sama saja menjilat ludah sendiri. Jadi saya berharap dia menepati janji kampanyenya tersebut, karena mulutmu, harimaumu," kata Fauzi

Menurut Fauzi konsistensi sikap pemimpin baru Jakarta akan mempengaruhi tingkat kepercayaan publik kepada mereka.

"Sangat jelas mengurangi kepercayaan warga Jakarta. Karena salah satu poin saat kampanyenya tolak reklamasi," kata dia.

Fauzi mengatakan proyek pulau buatan hanya menguntungkan kalangan tertentu.

"Jelas tidak, karena di dalam UUD Pasal 33 ayat 3: Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Karena menurut saya pembangunan reklamasi hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu serta pencemaran lingkungan standar dan juga mempersempit nelayan untuk mencari nafkah," ujar Fauzi.

Mahasiswa UBK jurusan Ilmu Politik Hari Hadi menilai langkah apapun yang akan diambil Anies dan Sandiaga pasti tidak mudah.

"Terpilihnya gubernur Jakarta yang baru Aniesdan Sandiaga, sebelum 100 hari pasca pelantikan memang berat untuk mereka menghentikan proyek reklamasi ini. Karena, proyek reklamasi yang sedang berjalan ini mendapat ijin dari gubernur sebelumnya dan pemerintah. Jadi kalau memang akan menghentikan, kita lihat efeknya," katanya

Tetapi jika gubernur Jakarta ingkar janji akan mengganggu elektabilitas mereka.

"Sangat mengganggu, karena ini salah satu janji kampanye bilamana gubernur terpilih tidak menjalankan kampanyenya pasti ada pihak yang merasa kecewa, karena tidak konsisten dan komitmennya pasca pelantikan," kata Hari Hadi.

Hari Hadi menolak proyek reklamasi. Menurut dia hasil kajian proyek tersebut masih menjadi perdebatan.

"Saya menolak, kalau bicara dukung atau tidak, proyek reklamasi ini sudah berlangsung dari tahun 1995 dan sekarang tinggal dibangun, ya menurut saya sebagai mahasiswa zaman sekarang kita lihat pembangunan ini yang cedera, secara kajian hukum kajian sosial, dan reklamasi masih dalam perdebatan panjang. Intinya selama dalam perdebatan pro kontra seperti ini saya menolak reklamasi karena kajiannya masih dalam perdebatan, baik atau tidak nya untuk kehidupan masyarakat Jakarta," ujar Hari.

Mahasiswa bernama Pierre Immanuel optimistis Anies dan Sandiaga akan menghentikan reklamasi.

"Yakin stop, karena reklamasi itu kan yang pertama sudah pasti merusak alam serta ekosistem alam juga, yang pasti reklamasi nggak pro sama rakyat jauh lebih pro ke pengusaha-pengusaha, karena nelayan udah pasti kehilangan mata pencaharian," ujar dia.

Pierre yakin Anies dan Sandiaga tentu tidak ingin menciderai kepercayaan pendukung.

"Pasti akan mengganggu, karena janji sebelumnya akan stop reklamasi," kata dia. [Melly Manalu]

REKOMENDASI

TERKINI