Demi Ekonomi, Gubernur Bali Minta Status Gunung Agung Diturunkan

Selasa, 24 Oktober 2017 | 13:42 WIB
Demi Ekonomi, Gubernur Bali Minta Status Gunung Agung Diturunkan
Warga turut memantau Gunung Agung yang bertepatan satu bulan berstatus awas di Pos Pengamatan Gunung Api Agung Desa Rendang, Karangasem, Bali, Sabtu (21/10).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta status vulkanik Gunung Agung, Kabupaten Karangasem. Saat ini gunung itu masih berstatus Awas.

Pastika meminta diturunkan dengan alasan agar perekonomian warga hidup kembali.

"Kalau seandainya ini bisa diturunkan statusnya menjadi Siaga saja, radiusnya menjadi 6 kilometer. Kalau menjadi 6 kilometer, berarti yang mengungsi itu tinggal setengahnya saja, dan kegiatan perekonomian setengahnya akan hidup," kata Pastika usai menghadiri Sidang Paripurna DPRD Provinsi Bali, di Denpasar, (21/10/2017).

Dia tidak memungkiri jika berdasarkan keterangan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum berani menurunkan status. Dia menilai, jika dilihat fakta penetapan status Awas yang sudah sebulan lebih (sejak 22 September 2017) telah menimbulkan dampak yang panjang baik dari sisi ekonomi, psikologi, pendidikan, kesehatan, hingga pemuktahiran data pemilih, bahkan kejenuhan para pengungsi.

Baca Juga: Anak Sekolah di Pengungsian Gunung Agung Diberi Dana BOS

Di samping itu dampak material bangunan menjadi tidak ada. Bukan saja masyarakat di sekitar Gunung Agung yang menjadi tidak bekerja, juga bagi pekerja bangunan yang menjadi tidak bekerja lagi.

Hingga berpengaruh tersendatnya target penyelesaian sejumlah proyek pemerintah hingga permasalahan anggaran.

"Masalah kontrak (proyek pemerintah-red) itu tidak gampang. Misalnya tidak selesai tahun ini, dipotong di jalan, belum tentu bisa dipakai anggaran 2018. Kalau harus dipakai pada anggaran 2018 Perubahan itu sekitar November, berapa mundurnya itu," ucap Pastika.

Menurut Pastika, dengan sistem "early detection" dan "early warning", dengan kemajuan transportasi, teknologi, dan komunikasi, seharusnya bisa diturunkan.

"Karena kalau terus-menerus begini, dampaknya panjang sekali. Inilah yang juga dasar dari Menko Maritim untuk meminta kajian yang lebih realistis. Jangan diset maksimum semuanya indikatornya, kalau diset maksimum kan hasilnya maksimum," ujarnya.

Baca Juga: Ini Dia Gambar Bagian Dalam Kawah Gunung Agung

Meskipun mengharapkan adanya penurunan status, Pastika menegaskan pihaknya tidak ingin mencelakakan rakyat. Namun berdasarkan adanya alat deteksi dini dengan peralatan yang canggih, semestinya kemungkinan erupsi bisa dideteksi lebih awal dan cepat diinformasikan, serta masyarakat cepat diungsikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI