Suara.com - Israel disebut masih melanjutkan penjualan alat persenjataan maju untuk militer Myanmar, meski perdagangan itu dikecam banyak pihak lantaran aksi persekusi terhadap komunitas Rohingya.
Sebabnya, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (24/10/2017), sebagian persenjataan yang dibeli dari Israel itu, digunakan militer Myanmar untuk melakukan persekusi terhadap warga Rohingya di negara bagian Rakhine.
"Salah satu alat persenjataan maju Israel yang dijual ke Myanmar adalah kapal patroli modifikasi, yang perangkat senjatanya bisa dikendalikan dari jarak jauh melalui remote,” tulis surat kabar harian Israel, Haaretz.
Sementara militer Myanmar mengunggah sejumlah foto kapal patroli canggih dan persenjataan dari Israel ke akun media sosial resmi mereka.
Baca Juga: Pengantin Baru Ini Gegerkan Warga, Ternyata Sang Istri Laki-Laki
Selain kapal tersebut, Israel juga dilaporkan menjual rudal Typhoon yang diproduksi Rafael Advanced Defense Systems Company kepada Myanmar.
Untuk diketahui, Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa masih menerapkan embargo senjata terhadap Myanmar karena aksi militer negeri itu kepada Rohingya dianggap sebagai kejahatan perang.
Sejak Agustus 2017, sedikitnya 600 ribu warga Rohingya Myanmar menyeberang ke Bangladesh untuk menyelamatkan diri dari kejaran militer.