Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menambah panjang jalan tol dalam upaya mengurangi biaya logistik di Indonesia. Salah satu ruas tol yang telah lama ditunggu adalah Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) sepanjang 21,04 km.
Pembangunan tol ini sempat terhenti selama 20 tahun, sebelum akhirnya dimulai lagi pembangunannya pada November 2014. Saat ini kemajuan konstruksi tol Becakayu, yang terdiri dari 2 seksi ini telah mencapai 45,61 persen. Adapun Konstruksi Seksi 1 (Kasablanka-Jaka Sampurna), khususnya Seksi 1B dan 1C yang menghubungkan Cipinang Melayu-Pangkalan Jati-Jakasampurna sepanjang 8,26 km siap diresmikan.
"Saya ingin melihat langsung ke lapangan progress tol Becakayu dan akan saya laporkan kepada presiden di sidang kabinet," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Jakarta, Minggu (22/10/2017).
Untuk Seksi 1A dari DI Panjaitan-Cipinang sepanjang 3,19 km ditargetkan rampung pada April 2018. Secara keseluruhan, jalan tol ini ditargetkan akan beroperasi pada 2021.
Menteri Basuki mengatakan, sebelum diresmikan akan digelar festival jalan tol sebagai bagian dari sosialisasi penggunaan tol Becakayu. Meski baru sebagian yang diresmikan, namun kehadiran tol ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Raya Kalimalang dan tol Jakarta-Cikampek, yang kerap mengalami penumpukan volume kendaran di gerbang tol Halim.
Kepala Biro Komunikasi Publik PUPR, Endra S. Atmawidjaja, menambahkan, kehadiran tol Becakayu akan menambah kapasitas jalan dan menambah pilihan pengguna jalan, membuat jarak tempuh perjalanan menjadi jauh lebih cepat. Saat ini waktu tempuh bagi warga Kota Bekasi yang menuju Jakarta sekitar dua jam perjalanan dan diharapkan menjadi lebih singkat, yaitu menjadi satu jam setengah perjalanan.
Kehadiran tol Becakayu diharapkan mampu meningkatkan kelancaran lalu lintas kendaraan logistik yang menuju Karawang, Cibitung, dan Bandung, sebagai akibat terpecahnya arus lalu lintas, sehingga mengurangi volume lalu lintas di tol Jakarta-Cikampek.
“Apabila telah rampung seluruhnya, pengguna jalan dari Bekasi menuju Jakarta Pusat atau ke Jakarta Utara tidak perlu lagi melewati tengah kota, tetapi bisa memanfaatkan tol Becakayu," katanya.
Tol Becakayu terkoneksi dengan tol Wiyoto Wiyono dan Lingkar Luar Jakarta (JORR).
Soal pembebasan lahan, saat ini sudah tidak lagi menjadi hambatan dengan adanya skema dana talangan dari investor, yang kemudian diganti oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Pada 2017, Kementerian PUPR menargetkan panjang tol di Indonesia akan bertambah 568 km, sementara pada 2019, tol baru ditargetkan akan bertambah 1.851 km.