Suara.com - Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno mengungkapkan, mendapat mendapat tugas khusus dari Gubernur Anies Baswedan untuk fokus menyelesaikan tiga persoalan.
Pertama, Sandiaga diminta memastikan enam proyek pembangunan jalan terowongan (underpass) dan jalan layang (flyover) berjalan secara baik. Lima dari enam proyek tersebut dipastikan tidak akan selesai Desember 2017.
"Alhamdulilah (flyover) Pancoran tadinya delay (selesai tak tepat waktu) sudah dipastikan ontime (tepat waktu). Murni karena ada konsolidasi, ada koordinasi," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2017).
Sandiaga sudah memanggil semua pihak terkait utilitas, di antaranya perwakilan PT KAI, PGN, PLN, PAlyja, Aetra, dan PAM Jaya. Menurutnya, lima proyek tersebut tidak bisa selesai tepat waktu karena koordinasi antarlembaga itu tak baik.
Baca Juga: Cucu Duduki Bayinya yang Berusia 3 Bulan Hingga Tewas
"Pelajaran buat kami, ke depan, proyek ini harus direncanakan secara baik, detail engineering desainnya harus awal-awal sekali, sehingga baik perencanaannya. Jadi saya pimpin tim proyek ini agar tidak tertunda terlalu lama," terangnya.
Kedua, Sandiaga juga ditugasi mengejar predikat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Sandiaga mengatakan, mendapat predikat WTP dari BPK itu sangat sulit bagi pemprov DKI.
Meski begitu, ia akan menjalankan tugas ini secara baik, dan memastikan seluruh aset yang dimiliki terdata dan tidak bermasalah.
"Ini maha berat untuk WTP. Ada 6.000 temuan BPK soal aset yang belum ditindaklajuti. Karenanya empat tahun trakhir, Jakarta tak pernah dapat WTP. Saya ditugaskan pimpin proses ini. Luar biasa beratnya, tapi ini tugas yang saya harus pastikan,” terangya.
Baca Juga: Orang Tuanya Jadi TKI, Siswi SMP Diperkosa 21 Laki-Laki
Tugas yang ketiga, mempersiapkan Asian Games. Pada Agustus 2018, Jakarta dan Palembang ditunjuk menjadi tuan rumah olahraga terbesar di Asia.
"Sudah di depan mata, kurang dari 10 bulan lagi kita akan selenggarakan Asian Games, ini perhelatan yang sangat krusial," demikian kata Sani.
Untuk itu, ia telah memanggil Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jakarta Ratiyono untuk menayakan perkembangan pembangunan arena yang akan digunakan Asian Games 2018.
Arena yang dimaksud di antaranya pembangunan velodrome (arena balap sepeda) dan ekuestrian (arena berkuda).