Ini Alasan Jokowi Selalu "Blusukan" ke Pelosok Nusantara

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 24 Oktober 2017 | 05:32 WIB
Ini Alasan Jokowi Selalu "Blusukan" ke Pelosok Nusantara
Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Darul Arqam usai Rapat Koordinasi Nasional Pondok Pesatren Muhammadiyah Darul Arqam, di Garut, Jawa Barat, Selasa (17/10). [Antara/Adeng Bustomi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan tujuan seringnya melakukan "blusukan" ke pelosok daerah, yakni mengawasi langsung proses pembangunan infrastruktur di seluruh kawasan di Indonesia.

"Semua saya awasi betul, saya ikuti betul. Di lapangan saya ikuti betul. Datang ke satu tempat bisa sampai enam kali. Kenapa begitu? Ya memang dalam manajemen, kalau enggak ada pengawasan atau kontrol, tidak akan jadi," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya saat Rembuk Nasional 2017 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Senin malam (23/10/2017).

Menurut Presiden, dirinya tidak akan berlama-lama memantau pembangunan infrastruktur dari balik meja atau hanya menerima laporan. Selain itu, Kepala Negara menjelaskan pemerintahannya mengimplemetasikan skala prioritas dalam membangun negeri ini.

"Sekarang ini saya baru fokus jadi panglimanya di infrastruktur dulu, jangan berbelok ke yang lain," jelas Presiden seperti dikutip dari Antara.

Dia menambahkan saat ini pemerintah tidak sekadar memberikan anggaran kepada kementerian dan lembaga, tetapi juga turut mengawasi langsung pembangunan yang dilakukan.

Rembuk Nasional 2017 dihelat untuk mendalami dan mengkritisi capaian tiga tahun Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla dalam 12 Bidang Pembangunan dan Masalah Nasional yang perlu mendapat perhatian khusus.

Rumusan-rumusan dari Rembuk Nasional 2017 akan menjadi usulan sebagai bahan perbaikan dan percepatan untuk dua tahun pemerintahan ke depan.

Pelaksanaan Rembuk Nasional 2017 didahului dengan Rembuk Daerah di 16 universitas/institut dengan masing-masing pilihan topik yang berbeda, yang hasilnya akan didalami dan dibahas lebih sistematis pada Hari Rembuk Nasional, Rabu (25/10), di Jakarta.

Para peserta Rembuk Daerah dan Rembuk Nasional terdiri dari akademisi, pakar, praktisi, anggota parlemen, masyarakat, dan media. Pimpinan kementerian dan lembaga juga diharapkan proaktif untuk setiap bidang rembuk yang terkait dengan visi kementerian dan lembaga masing-masing.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI