Suara.com - Pentolan FPI sekaligus tersangka kasus pornografi Rizieq Shihab, menjadi ulama panutan ketiga bagi kelas menegah di Indonesia.
Itu merujuk pada hasil survei yang dieglar Alvara Research Center, bertema "Sikap dan Pandangan Kelas Menengah (PNS, Pegawai BUMN dan Profesional) tentang Radikalisasi Agama, Khilafah, Jihad dan Negara Islam di Indonesia".
Dalam survei itu, ulama pertama yang menjadi rujukan kelas menengah di Indonesia adalah ustazah Mama Dedeh. Ia mendapat 25,3 persen suara dukungan responden.
Pada posisi kedua, terdapat nama Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym dengan dukungan 23,4 persen responden. Sementara posisi ketiga ditempati Rizieq Shihab dengan persentase dukungan sebesar 13,9 persen.
Baca Juga: DPR Minta AS Jelaskan Pelarangan Masuk Bagi Panglima TNI
”Rizieq terbantu popularitasnya karena kerap muncul di media konvensional, media daring dan media sosial. Ulama panutan itu mengalahkan ulama lain yang secara keilmuan tergolong sangat bagus,” terang CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, seperti dilansir Antara, Senin (23/10/2017).
Ia mengatakan, survei itu mengamil sampel 1.200 responden di enam kota besar, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar.
Para responden merupakan profesional berusia 25-40 tahun dari kalangan pegawai negeri sipil, swasta dan profesional di badan usaha milik negara.
Jajak pendapat dilakukan pada 10 September-5 Oktober 2017 melalui cara wawancara tatap muka.
”Periset menanyakan kepada responden berbagai soal, salah satunya terkait ulama yang menjadi panutan mereka. Hasil riset tersebut menunjukkan tiga ulama panutan itu mengalahkan ulama lain, meski memiliki keilmuan yang bagus dan menduduki jabatan penting di pemerintahan atau di organisasi kemasyarakatan,” jelasnya.
Baca Juga: Menang Lelang Frekuensi, Telkomsel Jamin Layanan Video Tanpa Lag
Secara persepsi, kata Hasanuddin, ulama-ulama senior memang dianggap memiliki otoritas keagamaan yang kuat.